Amman, MINA – Mantan tahanan perempuan Palestina Bushra al-Taweel mengatakan, perlu terus-menerus mengkampanyekan gerakan kepedulian untuk membebaskan para tahanan permpuan Palestina melalui jalur media, politik dan lembaga hak asasi manusia.
Al-Taweel mengatakan hal itu pada Webinar tentang “Pelanggaran Hak Tahanan Wanita di Pusat Penahanan Pendudukan Israel”, yang diselenggarakan oleh Monitor Global untuk Hak Perempuan dan Anak Palestina, berpusat di Amman, Yordania, Sabtu malam (15/1).
Ia mengatakan, kampanye itu perlu mengingat penderitaan tahanan wanita di penjara-penjara pendudukan Israel, termasuk berbagai penyakit yang menyerang mereka tanpa layanan perawatan kesehatan yang memadai. Quds Press melaporkan.
Dia menambahkan, pihak penjara Israel juga menyita barang-barang para tahanan, terutama buku catatan yang digunakan untuk mengekspresikan perasaan mereka atau mendokumentasikan pengalaman dan cerita mereka.
Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza
Menurutnya, kampanye media tidak akan bergerak jika tidak bertepatan dengan kampanye politik dan gerakan politik dan hak asasi manusia.
Pada bagian lain, pengacara Leila Atta mengatakan banyak penderitaan luar biasa yang dialami oleh tahanan perempuan di penjara-penjara pendudukan.
“Keputusan yang tidak adil dikeluarkan pendudukan terhadap tahanan perempuan tanpa pengawasan,” ujarnya.
Pendudukan saat ini menahan 33 tahanan perempuan di penjara Damon, yang baru-baru ini dikarantina, dan memberi tekanan pada kehidupan, psikologis, dan kesehatan tahanan. (T/RS2/RI-1)
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
Mi’raj News Agency (MINA)