Kuala Lumpur, 8 Sya’ban 1437/15 Mei 2016 (MINA) – Presiden Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM), Mohd Azmi Abdul Hamid, mengatakan, penyelenggaraan Konferensi Internasional Media Islam (International Conference on Islamic Media/ICIM) di Jakarta pada 25-26 Mei 2016 nanti menjadi momen yang tepat bagi Media Massa Islam se dunia, menyatukan langkah dalam menyadarkan kaum Muslimin terhadap kewajiban membela perlawanan Islam di tanah Palestina.
Dia mengharapkan konferensi yang digelar di Auditorium Adhiyana Wisma Antara, Jakarta Pusat itu juga dapat menyatukan langkah dalam melawan laporan media yang menyesatkan dan merusak citra Islam serta perjuangan Palestina oleh media-media barat yang sebagian besar sudah dikuasai Zionis.
“Konferensi ICIM sangat tepat bukan saja pada waktunya bahkan juga pada kebutuhan dan urgensinya. Meskipun maudhu‘ sangat terkhusus kepada permasalahan Palestina namun semangat konferensi adalah juga suatu respon cepat kepada persoalan menghadapi serangan persepsi yang disasar media barat kepada Islam dan umat Islam,” kata Abdul Hamid kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
Menurutnya, persoalan pokok yang harus difokuskan adalah mengcounter media yang digunakan untuk menyebarkan propaganda citra buruk bagi Islam dan Muslimin. Media massa memainkan peran besar dan penting dalam pembentukan opini umum, kesadaran dan konsep. Media dapat memalsukan kesadaran publik dan sebaliknya dapat pula membalikkan konsep 180 derajat.
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
“Lantaran praktik bertabayyun sangat sedikit dipraktikkan oleh sebahgian besar umat, maka muncul skenario keutuhan kesatuan terkesan menjadi sangat rapuh. Isu Palestina yang sudah 68 tahun lama sejak lebih 800.000 warga Palestina diusir dari bumi sendiri oleh Zionis, kini kondisinya menjadi kian parah,” ujarnya.
Koordinator Koalisi Kelompok Aksi Kemanusiaan Asia itu juga mengharapkan dalam konferensi ICIM 2016 dibahas pula sejauh mana media Muslim dapat bersinergi untuk menjadi pembangun kesatuan ummat Islam sekaligus menjadi pemicu gerakan pembebasan bumi Palestina.
“Kami mengharapkan peran media Muslim dapat disorot sebagai pencorak opini publik terhadap isu umat Islam, Semada Palestina maupun seluruh isu yang lain, tergantung kepada kepemimpinan konferensi. Yang terpenting Media Islam bisa mengembeling seluruh umat di seluruh dunia,” tambahnya.
Konferensi ICIM diselenggarakan oleh Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj Islamic News Agency) bekerjasama dengan Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA, Radio Silaturahim, Harian Republika, Lembaga Kemanusiaan MER-C, LSM Kepalestinaan Aqsa Working Group (AWG) serta didukung oleh Kementerian Luar Negeri RI dan Kementerian Kominfo RI.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Yakin Setiap Warga Israel adalah Teroris
Panitia konferensi ICIM menjadwalkan beberapa pembicara internasional, di antaranya Imaam Shamsi Ali (Founder Nusantara Foundation; Amerika Serikat), Dr. Daud Abdullah (Direktur Middle East Monitor; Inggris), Syaikh Ahmad Shoyyan (Pemred Majalah Al-Bayan; Arab Saudi), dan Ahmad Ashaaf (Pemred Kantor Berita Palestina WAFA; Palestina), termasuk Presiden MAPIM Mohd Azmi Abdul Hamid.
Di samping beberapa pembicara dalam negeri dari unsur pejabat pemerintah, ulama, tokoh masyarakat dan aktivis kepalestinaan.
Peserta undangan terdiri dari unsur pimpinan redaksi kantor berita di negara-negara Islam, Duta Besar negara-negara Islam di Jakarta, pakar dan praktisi media massa, organisasi-organisasi wartawan Muslim, pimpinan perguruan tinggi Islam, LSM dan Ormas yang konsen dalam pembelaan Palestina dan kaum Muslimin, serta dosen, mahasiswa dan tokoh masyarakat
Panitia Konferensi ICIM menjalankan tugas sehari-hari di Kantor Redaksi MINA di Gedung MER-C lantai 1 Jalan Kramat Lontar J-157 Senen, Jakarta Pusat, Telp.: 021-3152322. (L/R05/P2)
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)