Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MAPIM Kecam Trump Yang Tolak Pernyataan Bersama G7 untuk Redakan Konflik Israel-Iran

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Ali Farkhan Tsani - 32 menit yang lalu

32 menit yang lalu

8 Views

G7 Summit (Al Jazeera)

Kuala Lumpur, MINA – Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) mengecam keras keputusan Presiden AS Donald Trump yang menolak pernyataan bersama G7 untuk meredakan konflik antara Israel dan Iran.

Dalam siaran pers, Selasa (17/6) MAPIM menilai keputusan Trump tidak hanya gegabah dan tidak bermoral, tetapi juga meningkatkan ketegangan dalam lingkungan keamanan global yang sudah rapuh.

Pernyataan mengatakan, langkah Trump menandakan dukungan yang jelas terhadap kejahatan perang, yang semakin memperkuat tindakan ilegal Israel dan memperdalam krisis kemanusiaan di kawasan tersebut.

MAPIM menegaskan, sikap Trump dapat memicu reaksi berantai yang dahsyat di seluruh Timur Tengah dan sekitarnya. “Ini bukan tentang membela demokrasi. Ini tentang memungkinkan terjadinya genosida,” bunyi pernyataan.

Baca Juga: Tentara Mesir Menangis Saat Halangi Aksi Global March to Gaza di Rafah: “Saya Terpaksa”

Posisi Trump melegitimasi serangan Israel yang terus-menerus terhadap negara-negara berdaulat dan warga sipil dengan dalih keamanan yang salah, telah mengabaikan hukum internasional dan mekanisme perdamaian global.

MAPIM menyerukan masyarakat sipil global, terutama di belahan bumi selatan, untuk bangkit dalam protes. “Kita tidak boleh membiarkan para penghasut perang mendikte masa depan dunia kita. Diam adalah keterlibatan,” lanjut pernyataan.

MAPIM menuntut konsensus G7 segera tanpa halangan AS untuk menekan Israel agar melakukan gencatan senjata dan de-eskalasi.

“Kami mendesak semua negara, gerakan, dan orang-orang yang mencintai perdamaian di dunia untuk melawan agenda pemicu perang yang dipimpin oleh Trump dan Israel, dan untuk memperjuangkan dunia yang adil dan multipolar, di mana tidak ada kekuatan tunggal yang dapat menentukan nasib umat manusia,” jelas MAPIM. []

Baca Juga: Indonesia-Belanda Sepakat Perkuat Kerja Sama Repatriasi Benda Budaya Indonesia

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda