Kuala Lumpur, MINA – Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) mengutuk dalam istilah yang paling keras pernyataan keji oleh dua politisi BJP dari Politisi India menentang Nabi Islam.
MAPIM dan Dewan Permusyawaratan Organisasi Islam Malaysia mengatakan, menghina Nabi adalah serangan terhadap semua Muslim.
“Kita idak akan mentolerir segala upaya merendahkan Nabi. Menghina Nabi adalah garis merah. Muslim berhubungan dengan Nabi sebagai iman, penyelamat, pemimpin tertinggi yang telah menyampaikan wahyu dari Allah Yang Mahakuasa,” kata Presiden MAPIM Mohd Azmi Abdul Hamid dalam keterangan tertulis yang diterima MINA, Kamis (9/6).
“Pernyataan yang jelas-jelas menghina Nabi Muhammad dan istrinya sayyidati Aisyah di depan umum oleh para politisi BJP bukan karena ketidaktahuan, tetapi provokasi untuk menantang umat Islam dan mencemarkan nama baik Islam,” katamya selanjutnya.
Baca Juga: ICC Perintahkan Tangkap Netanyahu, Yordania: Siap Laksanakan
Politisi BJP dengan perasaan kebencian yang mendalam terhadap minoritas Muslim dalam banyak kesempatan, secara terbuka menyatakan permusuhan mereka terhadap Muslim.
Sikap BJP ini merupakan cerminan dari ideologi Hinduva yang diusung oleh kelompok nasionalis RSS yang telah menjadi otak utama di balik agenda nasional Hindunisasi total India.
“Serangan terbuka terhadap Nabi adalah provokasi yang bertujuan untuk mengintimidasi umat Islam dan membenarkan tindakan keras terhadap umat Islam jika ada tanggapan kekerasan dari kaum muslimin,” katanya.
India, di bawah pemerintahan BJP, telah membiarkan pidato kebencian yang mengakibatkan serangan terhadap Muslim.
Baca Juga: Iran dan Arab Saudi Tegaskan Komitmen Perkuat Hubungan di Bawah Mediasi Tiongkok
Akhir-akhir ini telah terjadi peningkatan kasus hukuman mati tanpa pengadilan yang menargetkan Muslim dan penyerbuan rumah-rumah Muslim di India oleh kelompok ekstrimis.
Seruan terbuka untuk membunuh Muslim di India dideklarasikan dalam sebuah acara nasionalis sayap kanan Hindu.
MAPIM menilai, India kini telah menjadi negara yang berbahaya bagi umat Islam.
“Insiden kekerasan berikutnya dan serangan terhadap rumah, toko, dan masjid Muslim telah meningkat dengan lebih banyak pidato kebencian yang didorong oleh para pemimpin politik dan agama BJP,” ujarnya.
Baca Juga: Kemlu Yordania: Pengeboman Sekolah UNRWA Pelanggaran terhadap Hukum Internasional
Pelarangan hijab, shalat Jumat dan azan kini menjadi tindakan yang dilakukan oleh kelompok nasionalis. Baru-baru ini, seruan untuk menghancurkan masjid yang diklaim sebagai situs candi Hindu telah diajukan ke pengadilan.
Pernyataan publik yang menghina Nabi oleh dua politisi BJP adalah puncak dari kampanye Islamofobia yang dimaafkan oleh pemerintah BJP.
“Meski kedua politikus BJP tersebut diberhentikan oleh BJP sebagai bentuk aksi tegas, namun kampanye kebencian yang mendasarinya masih kuat dan menyebar karena semua indikasi menunjukkan ideologi Hindutva akan menjadi landasan utama bagi pemerintahan India,” kata Azmi.
India bergerak menuju jalan yang berbahaya seperti yang diterapkan beberapa negara barat pada minoritas Muslim. Kasus Denmark dan Prancis yang menganut kebijakan Islamofobia yang kuat juga tidak dianut oleh India.
Baca Juga: Parlemen Arab Minta Dunia Internasional Terus Beri Dukungan untuk Palestina
“Kami menyerukan tindakan diplomatik diambil oleh semua negara OKI agar menghentikan India dari melanjutkan provokatif dan demonisasi Islam. OKI perlu menyatakan sikap tegas memboikot semua hubungan perdagangan dengan India,” ujarnya. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ribuan Warga Yordania Tolak Pembubaran UNRWA