MAPIM Serukan Para Pemimpin Masjid Bersatu Lawan Agresi Pemukim Israel

Putrajaya, MINA – Organisasi Majlis Perundingan Islam Malaysia () menyerukan para pemimpin masjid di seluruh dunia untuk bersatu dalam perlawanan terhadap agresi para pemukim Yahudi ekstremis Israel di di Al-Khalil dan di Baitul Maqdis.

“Kami memanggil para pemimpin masjid di seluruh dunia untuk bersatu dalam perlawanan terhadap agresi para pemukim Yahudi di Masjid Ibrahimi di Al-Khalil dan Masjid Al-Aqsa di Baitul Maqdis,” kata Ketua MAPIM Mohd Azmi Abdul Hamid dalam keterangan tertulis yang diterima MINA, Senin (25/11).

Baru-baru ini ratusan pemukim Yahudi menyerbu Masjid Ibrahimi di Al-Khalil, Tepi Barat untuk merayakan liburan Chayevi Sarah Yahudi.

“Kami memanggil semua pemimpin masjid di seluruh dunia untuk mengatur aksi unjuk rasa mengutuk para pemukim Yahudi atas agresi mereka,” katanya.

MAPIM menyeru semua Muslim untuk berkumpul di setiap masjid agar mengekspos situasi di Hebron dan Baitul Maqdis saat ini.

“Mereka harus menyadari bahwa situasi saat ini di kedua masjid sangat berbahaya. Tidak ada hari berlalu tanpa insiden pembongkaran rumah, penyitaan tanah, penculikan anak-anak di malam hari atau serangan terhadap tempat-tempat suci mereka,” katanya.

Secara tegas, MAPIM mengutuk serangan pemukim terhadap situs-situs Islam yang telah meningkat selama beberapa tahun terakhir, yang menggambarkan Israel berencana untuk secara spasial memecah Masjid Al-Aqsa agar memungkinkan akses Yahudi terus-menerus ke situs itu.

MAPIM juga menyerukan OKI harus mengadakan pertemuan darurat untuk mengatasi intrusi di dua situs suci. Hal itu harus memberikan tekanan internasional maksimum untuk melindungi dua situs suci.

“Semua upaya harus dimobilisasi untuk mempertahankan kesucian kedua masjid sebelum terlambat,” katanya.

Pendudukan Israel “mengambil alih” area besar Masjid Ibrahimi dan mengalokasikannya untuk penggunaan Yahudi, setelah pembantaian 25 Februari 1994 oleh seorang Yahudi Amerika. Goldstein yang menembaki ratusan Muslim yang berada di masjid selama Ramadhan, dan menewaskan 29 jamaah.

Israel mengontrol akses ke masjid melalui pos-pos pemeriksaan yang juga membatasi pergerakan warga Palestina di antara berbagai bagian kota dan memungkinkan para pemukim untuk meneror penduduk asli sesuka mereka. (T/Ais/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)