Malaysia, 23 Rabi’ul Akhir 1438/ 22 Januari 2017 (MINA) – Majelis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (MAPIM) menegaskan program Food Flotilla for Myanmar bertujuan memberikan bantuan makanan.
Hal ini ditegaskan Presiden MAPIM, Mohd Azmi Abdul Hamid kepada wartawan saat konferensi pers usai acara Dialog Flotilla ke Myanmar di Shah Alam, Selangor Malaysia, Ahad, (22/1).
“Kita tidak ingin berperang, tapi ingin menyampaikan bantuan untuk saudara-saudara di sana, kalau ada yang membutuhkan kami juga akan berikan bantuan di sana tidak hanya untuk umat Islam,’’ katanya.
Dia juga memaparkan barang bantuan apa saja yang akan dibawa dalam kapal Food Flotilla for Myanmar yang digagas oleh MAPIM dan Kelab Putra 1 Malaysia bersama 40 NGO lain dari berbagai Negara ini.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
“Delapan puluh persen itu bahan makanan seperti beras dan lain-lain, sisanya itu kita bawa makanan siap saji seperti roti, mie instan, kita targetkan 1000 Ton yang akan dibawa selain itu ada obat-obatan karena di sana nanti rencananya akan diadakan pengobatan gratis, kita juga bawa 40 tenaga medis nanti,” ujarnya.
Kapal yang akan membawa ratusan relawan dari berbagai negara ini rencananya akan berlayar selama kurang lebih 18 hari dengan tujuan Yangon, Sittwe, Maungdaw, dan berakhir di Teknaf.
“Ada sekitar 70.000 pengungsi di perbatasan Myanmar dengan Bangladesh yang baru saja terusir dari sana pada oktober 2016 lalu, tentu ini jadi tujuan kita untuk memberikan bantuan ini,” katanya.
Azmi juga berharap pemerintah Myanmar dapat mengizinkan para relawan untuk masuk memberikan bantuan makanan ini secara langsung.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
“Kita berharap pemerintah Myanmar dapat mengizinkan relawan untuk masuk dan memberikan bantuan ini secara langsung kepada para warga Rohingya,” ujarnya.
Sementara menurut Hidayat, panitia Food Flotilla for Myanmar kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) mengatakan, sudah ada sekitar 236 relawan dari berbagai negara yang terdaftar untuk ikut program ini.
“Ada 236 relawan dari 40 NGO, dan 15 negara yang sudah terdaftar untuk ikut Food Flotilla ini terdiri dari aktivis, tenaga medis, dan jurnalis,” katanya.
Food Flotilla for Myanmar akan membawa 1.000 Ton makanan dengan harapan agar pemerintah Myanmar dan Bangladesh dapat mengizinkan relawan untuk masuk dan memberikan bantuan secara langsung kepada pengungsi.(L/B01/RS3).
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA).