Jakarta, MINA – Dugaan perundungan di SMA Binus Simprug seolah menambah panjang kasus perundungan yang terjadi pada remaja dan pelajar. Menyoroti hal tersebut, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf mengaitkannya dengan pendidikan karakter bagi siswa.
“Ya pendidikan karakter ini dilakukan secara kolaborasi antara orang tua, guru dan pihak sekolah,” ujar Dede dalam keterangan tertulis yang dilaporkan Parlementaria, di Jakarta, dikutip MINA, Rabu (25/9).
Komisi X mendorong Pemerintah memperbanyak program atau event bagi anak remaja. Dede menilai kegiatan seperti ekstrakurikuler dapat ikut membentuk karakter siswa.
Selain itu, ia juga mengusulkan agar kegiatan murid di luar ruangan diperbanyak sehingga fungsi motorik atau energi anak lebih maksimal dicurahkan untuk hal positif.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
“Pihak sekolah bisa menghidupkan kembali ekskul seperti Pramuka, tapi Pramuka harus ada kegiatan di luar ruangannya bukan hanya soal baju, intinya dimaksimalkan aktivitas luar ruangan agar dapat membentuk pendidikan karakter yang baik,” imbuhnya.
Politisi Fraksi Partai Demokrat ini juga menilai Pemerintah dapat memaksimalkan program untuk anak sekolah di luar pembelajaran reguler siswa, terutama bagi siswa usia remaja.
Menurutnya, selain agar siswa bisa menyalurkan energi untuk hal positif, hal tersebut juga dapat memaksimalkan peran generasi muda.
“Negara terus konsen bahwa anak membutuhkan pelampiasan energi besar mereka melalui aktivitas positif di luar ruangan, ketika tidak ada aktivitas mereka larinya nongkrong dan menimbulkan tindakan bullying,” sebut legislator Dapil Jawa Barat II itu. []
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
Mi’raj News Agency (MINA)