Marcela Daza : Hijab Adalah Pakaian yang Paling Memberi Kebebasan

Marcela Daza, seorang asal Kolombia mengatakan, baginya, adalah pakaian yang paling memberi kebebasan, tidak seperti yang digambarkan oleh kebanyakan orang selama ini.

Di beberapa negara dengan Islam sebagai minoritas, Hijab dilarang, bahkan wanita Muslim menjadi sasaran dan dilecehkan secara verbal dan fisik. Wanita dalam jilbab diberi label sebagai orang tertindas dan secara simbolis dipenjara.

“Jika Anda berpikir jilbab menghalangi Anda untuk menjelajahi dunia, pikirkan lagi. Jilbab adalah pakaian paling memberi kebebasan yang pernah saya miliki,” ujarnya dalam kisah yang ia bagikan melalui laman World Hijab Day (WHD).

Menurutnya, hijab berbicara kepadanya, memberitahu kepada dunia bahwa ia adalah seorang wanita Muslim, yang percaya pada Allah SWT dan mencoba untuk mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW.

“Hijab merupakan pengingat akan sunnah (kode etik saya) dan terkadang bertindak lebih cepat dari hati nurani saya sendiri,” katanya.

Melalui Hijab, Daza merasa terhubung dengan dunia, di mana sebagai seorang wanita Muslim, ia memiliki kewajiban moral dalam masyarakat.

Ia juga mengatakan bahwa pada saat yang sama, hijab memberitahunya untuk terus berusaha meraih Surga.

Terkadang hijab membuatnya untuk bersuara dan lebih dekat dengan pikiran-pikiran serta rasa ingin tahu, namun kadang-kadang hijab juga melindunginya dari kebisingan di kerumunan.

Saat ini, baginya hijab adalah satu hal yang sangat berharga, Pada akhir kisahnya Daza menekankan:”Hijab adalah mahkota saya, pelindung saya, permata saya yang paling berharga dan pada saat yang sama, mengingatkan saya untuk menjadi yang paling rendah hati. Jilbab bukan apa yang saya kenakan, hijab adalah saya. (T/Ast/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.