Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marco Rubio Rendahkan Rakyat Palestina dengan Sebutan Menghina

Rudi Hendrik Editor : Bahron Ans. - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di dinding Tembok Buroq yang oleh umat Yahudi disebut Dinding Ratapan, di Kompleks Masjid Al-Aqsa, Al-Quds yang diduduki, Senin, 15 September 2025. (gambar: @BasedSamParker / X)

Yerusalem, MINA – Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio telah menghina rakyat Palestina dengan menyebutnya sebagai “binatang barbar” dan menuding bahwa semuanya bermula pada 7 Oktober, dengan mengabaikan 77 tahun pendudukan Israel atas Palestina, lebih dari enam serangan besar di Gaza, dan pengepungan selama bertahun-tahun.

Dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem yang diduduki pada Senin (15/9), Rubio menegaskan kembali “komitmen teguh” AS dan Donald Trump sebagai sekutu Israel.

Ia mengeklaim upaya internasional untuk mengakui negara Palestina “memperkuat [Hamas]” dan mempersulit upaya mengakhiri perang setelah beberapa negara, termasuk Inggris, Prancis, dan Australia, mengumumkan rencana untuk secara resmi mengakui Palestina sebagai negara bulan ini di Majelis Umum PBB.

Rubio juga menyebut Palestina sebagai “binatang barbar” dan berkata: “Di sinilah semua ini bermula.”

Baca Juga: Panglima Militer Israel Kritik Netanyahu, Ribuan Tentara Trauma dan Krisis Moral

Palestina dan kelompok hak asasi manusia mengatakan, sejarah tidak dimulai pada 7 Oktober. Apa yang terjadi pada hari itu terjadi setelah lebih dari 77 tahun penjajahan-pemukim Israel, dan dipicu oleh kondisi yang tak tertahankan di Gaza di tengah blokade dan pemenjaraan Israel selama bertahun-tahun terhadap lebih dari dua juta orang di wilayah tersebut.

Israel telah melancarkan lima perang di Gaza, setiap perang dengan pembantaian massal warga sipil Palestina, sementara para pemimpin Barat membenarkan pembantaian tersebut dengan mantra yang sudah dikenal, “Israel berhak membela diri.” []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Gaza di Medsos: Ini Panggilan Terakhir

Rekomendasi untuk Anda