Jakarta, MINA – Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyesalkan ketidakhadiran Presiden maupun Wakil Presiden Indonesia dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi Kuala Lumpur Summit (KTT KL Summit) 2019.
Awalnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin sempat dijadwalkan akan menghadiri KL Summit 2019. Namun, karena alasan kesehatan, Ma’ruf Amin batal terbang ke Kuala Lumpur pada Rabu, pekan lalu.
“Kami menyesalkan ketidakhadiran Kepala Negara pada perhelatan KL Summit,” kata Mardani ketika dihubungi MINA, Senin (23/12).
Padahal, sejumlah delegasi negara yang hadir dipimpin langsung oleh Kepala Negara maupun wakilnya.
Baca Juga: [BREAKING NEWS] Pria Amerika Bakar Diri Protes Genosida di Gaza
Menurut Mardani, pertemuan empat hari di Kuala Lumpur Convention Center yang ditutup pada Sabtu (21/12/2019) itu mestinya dimanfaatkan oleh Indonesia untuk menunjukkan perhatian dan kepemihakan Indonesia pada masalah dunia Islam.
“Mestinya sebagai penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia memanfaatkan momen tersebut utk menunjukkan perhatian dan kepemihakan Indonesia pada masalah Dunia Islam dan pelanggaran HAM,” kata Mardani yang juga Anggota Komisi II DPR RI itu.
Meski demikian, Mardani mengapresiasi kehadiran Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi yang secara lugas bertanya kepada Menlu Tiongkok tentang persoalan yang terjadi di Uighur pada sebuah pertemuan bilateral.
Pada pertemuan tersebut, Retno menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia menekankan terwujudnya persatuan umat Islam di dunia, di tengah banyaknya tantangan dan rintangan belakangan ini.
Baca Juga: MUI Gelar Forum Ukhuwah Islamiyah, Minta Presiden Jokowi Ganti Kepala BPIP
“Kita tahu banyak sekali tantangan yang dihadapi oleh umat Islam. Maka, marilah bekerja sama untuk menangani tantangan-tantangan tersebut,” ujar Retno, Rabu 18 Desember 2019.
Menurutnya, kerja sama itu baru dapat terwujud apabila semua negara-negara Islam sadar akan pentingnya persatuan. Retno berharap, KL Summit 2019 ini menjadi corong pesan damai untuk semua negara Islam.
“Kita tahu tujuan KL Summit ini dari komunikasi yang disampaikan Malaysia adalah untuk menghadapi tantangan,” katanya. (L/R06/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [BREAKING NEWS] Yahya Al-Sinwar Terpilih Sebagai Kepala Biro Politik Hamas