Oleh : Ali Farkhan Tsani*
Saat ini kita sudah memasuki bulan Sya’ban. Beberapa hari lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan, tamu agung, bulan mulia, bulan penuh keberkahan dan hari-hari penuh ampunan Allah.
Maka, layaknya menyambut tamu agung nan mulia, kita pun sebagai umat Islam tentu menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan dengan jiwa senang, bahagia bercampur penuh harap akan keutamaannya. Maka, kita pun akan mengucapkan “Marhaban Yaa Ramadhan”, selamat datang Ramadhan.
Marhaban dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), maknanya “kata seru untuk menyambut atau menghormati tamu , yang berarti selamat datang.”
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Marhaban dari kata rahb yang berarti luas atau lapang. Sehingga marhaban menggambarkan bahwa tamu disambut dan diterima dengan lapang dada, penuh kegembiraan serta dipersiapkan baginya ruang yang luas untuk melakukan apa saja yang diinginkannya.
Marhaban juga terbentuk dari kata rahbat yang antara lain berarti “ruangan luas untuk kendaraan, untuk memperoleh perbaikan atau kebutuhan pengendara guna melanjutkan perjalanan”.
Dengan demikian, Marhaban yaa Ramadhan berarti “Selamat datang Ramadhan” mengandung arti bahwa kita menyambutnya dengan lapang dada, penuh kegembiraan, tidak dengan menggerutu dan menganggap kehadirannya mengganggu ketenangan atau suasana nyaman kita.
Mengenai penyambutan Ramadhan ini, disebutkan dalam sebuah hadits, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
اَتَاكُمْ رَمَضَانُ سَيِّدُ الشُّهُوْرِ فَمَرْحَبًا بِهِ وَاَهْلاً جَاءَ شَهْرُ الصِّيَامِ بِالبَرَكَاتِ فَاكْرِمْ بِهِ مِنْ رَائِرٍ هُوَ اَتٍ
Artinya : “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, penghulu segala bulan. Maka selamat datanglah kepadanya. Telah datang bulan puasa dengan membawa segala rupa keberkahan. Maka alangkah mulianya tamu yang datang itu.” (HR Ath-Thabrani).
Itulah, tamu agung nan mulia, bulan suci Ramadhan, bulan diwajibkannya berpuasa Ramadhan sebulan penuh bagi orang-orang beriman.
Sebagaimana firman-Nya :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS Al-Baqarah: 183).
Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?
Untuk itu, marilah kita persiapkan jiwa kita, fisik dan mental kita, untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Kita persiapkan juga amaliyah harian kita, mulai dari membiasakan bertadarus Al-Quran setiap hari, meningkatkan ibadah-ibadah sunnah seperti puasa sunnah dan shalat sunnah.
Kita persiapkan juga agenda-agenda yang akan kita laksanakan sepanjang bulan Ramadhan. Mulai dari jadwal imam dan pemberi tausiyah kuliah tarawih, kuliah Subuh, Kuliah Dhuha, hingga kultum menjelang buka puasa bersama.
Panitia zakat dan shalat Idul Fitri juga kita persiapkan dari sekarang. Termasuk agenda sosial, seperti santunan dhuafa, pemberian sembako, bersih-bersih lingkungan, kalau di kampung-kampung mengecat kembali masjid-masjid dan rumah-rumah, menjaga keamanan dan kepedulian lingkungan, dsb.
Terlebih warga masih dalam pemulihan pasca pandemi covid-19 yang masih terasa dampaknya, di tengah kebutuhan ekonomi yang meningkat harganya. Jadi, menyambut Ramadhan, masyarakat luas merasakan dampak penyambutannya.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Persiapannya memang tidak kalah dengan konferensi internasional yang bisa 3-6 bulan sebelum pelaksanaan, sudah ready.
Lebih penting lagi adalah, marilah kita mulai membiasakan melapangkan jiwa untuk memaafkan orang lain, mendoakan kebaikan sesama, menyisihkan sebagian harta untuk jalan Allah dan untuk mereka yang memerlukan.
Teruslah pada bulan Sya’ban ini, kita meningkatkan dakwah dan perjuangan menegakkan kalimah Allah, menulis dan menebarkan kebaikan Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Pada akhirnya, “Marhaban Yaa Ramadhan,” kita persiapkan diri, jiwa raga sebaik-baiknya, menjalankan amal ibadah di bulan Sya’ban ini, menyambut ramadhan bulan penuh keberkahan.
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat
“Ya Allah, sampaikanlah kami hingga pada bulan Ramadhan”. Aamiin. (A/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
* Penulis, Ust. Ali Farkhan Tsani,S.Pd.I., Wartawan & Redaktur Senior MINA, Da’i Pondok Pesantren, Penulis Buku. Dapat dihubungi melalui Nomor WA : 0858-1712-3848, atau email [email protected].
Baca Juga: Dentuman Perang Memisahkan Sepasang Calon Pengantin