Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Marhaban Yaa Ramadhan Selamat Datang Bulan Mulia

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 2 April 2020 - 16:33 WIB

Kamis, 2 April 2020 - 16:33 WIB

8 Views

Oleh: Ali Farkhan Tsani, Da’i Ponpes Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jabar

 

Saat ini kita sudah memasuki awal bulan Sya’ban ini. Beberapa hari lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan, tamu agung, bulan mulia, saat penuh berkah dan hari-hari penuh ampunan Allah.

Maka, layaknya menyambut tamu agung nan mulia, kita pun sebagai umat Islam tentu menyambut kedatangannya dengan jiwa senang, bahagia bercampur penuh harap akan keutamaannya. Maka, kita pun akan mengucapkan “Marhaban Yaa Ramadhan, Ahlan wa sahlan yaa Marhaban.

Baca Juga: [Hadist Arbain ke-5] Tentang Perkara Bid’ah

Marhaban” dalam dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), maknanya “kata seru untuk menyambut atau menghormati tamu , yang berarti selamat datang.”  “Ahlan wa sahlan” dalam KBBI juga diartikan “selamat datang”.

Asalnya, ahlan terambil dari kata ahl yang berarti “keluarga”, sedangkan sahlan berasal dari kata sahl yang berarti “mudah” atau “dataran rendah” karena mudah dilalui.

Jadi, makna ahlan wa sahlan, adalah ungkapan selamat datang, yang di celahnya terdapat kalimat tersirat yaitu, “Anda berada di tengah keluarga dan melangkahkan kaki di dataran rendah yang mudah.”

Marhaban  dari kata rahb yang berarti “luas” atau “lapang”. Sehingga marhaban menggambarkan bahwa tamu disambut dan diterima dengan dada lapang, penuh kegembiraan serta dipersiapkan baginya ruang yang luas untuk melakukan apa saja yang diinginkannya.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-4 ] Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfuzh

Dari akar kata yang sama dengan “marhaban”, terbentuk kata rahbat yang antara lain berarti “ruangan luas untuk kendaraan, untuk memperoleh perbaikan atau kebutuhan pengendara guna melanjutkan perjalanan”.

Dengan demikian, Marhaban yaa Ramadhan berarti “Selamat datang Ramadhan” mengandung arti bahwa kita menyambutnya dengan lapang dada, penuh kegembiraan, tidak dengan menggerutu dan menganggap kehadirannya mengganggu ketenangan atau suasana nyaman kita.

Marhaban ya Ramadhan, kita ucapkan untuk bulan suci itu, karena kita mengharapkan agar jiwa raga kita diasah dan diasuh guna melanjutkan perjalanan menuju Allah dengan penuh keberkahan.

Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

Baca Juga: [Hadist Arbain ke-3] Rukun Islam

اَتَاكُمْ رَمَضَانُ سَيِّدُ الشُّهُوْرِ فَمَرْحَبًا بِهِ وَاَهْلاً جَاءَ شَهْرُ الصِّيَامِ بِالبَرَكَاتِ فَاكْرِمْ بِهِ مِنْ رَائِرٍ هُوَ اَتٍ

Artinya : “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, penghulu segala bulan. Maka selamat datanglah kepadanya. Telah datang bulan shaum membawa segala rupa keberkahan. Maka alangkah mulianya tamu yang datang itu.” (HR Ath-Thabrani).

Pada hadis lain disebutkan,

قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ كَتَبَ اللّهُ عَلَيْكُمْ صِيَا مُهُ فِيْهِ تُفْتَحُ اَبْوَابَ الجِنَانِ وَتُغْلَقُ اَبْوَابُ الجَحِيْمِ وَتُغَلُّ فِيْهِ الشَّيَاطِيْنُ  فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ اَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرُ هَا فَقَدْ حُرِمَ

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-2] Rukun Islam, Iman, dan Ihsan

Artinya : “Sungguh telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkati. Allah telah mewajibkan atas kalian shaum padanya. Di dalamnya dibuka lebar-lebar pintu-pintu surga, dan dikunci rapat-rapat pintu-pintu neraka, dan dibelenggu setan-setan. Di dalamnya ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Siapa tidak diberikan kepadanya kebajikan pada malam itu, berarti diharamkan baginya segala rupa kebajikan.” (HR.  Ahmad, An-Nasa’i, dan Al-Baihaqi, dari Abu Hurairah).

Itulah, tamu agung nan mulia, bulan suci Ramadhan, bulan diwajibkannya shaum Ramadhan sebulan penuh bagi orang-orang beriman.

Sebagaimana firman-Nya :

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS Al-Baqarah: 183).

Baca Juga: Kaya Bukan Tanda Mulia, Miskin Bukan Tanda Hina

Ya, “Ahlan wa sahlan wa marhaban Yaa Ramadhan,” kita persiapkan diri, jiwa raga sebaik-baiknya menjalankan amal ibadah di dalamnya. Seraya bermunajat semoga wabah virus corona segera menghilang dan Ramadhan-pun datang menjelang. Aamiin. (A/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: [Hadist Arbain ke-1] Amalan Bergantung pada Niat

Rekomendasi untuk Anda

Tausiyah
Indonesia
Indonesia