Rabat, 26 Ramadhan 1437/1 Juli 2016 (MINA) – Menteri Ekonomi dan Keuangan Maroko Mohammed Bou Said mengatakan bahwa bank pertama negara itu yang sepenuhnya dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip hukum syariah Islam akan dibuka sebelum akhir 2016, setelah tertunda-tunda selama satu setengah tahun lebih.
Menteri Bou Said membuat pernyataan ini dalam sidang parlemen tentang keterlambatan dalam peluncuran sistem perbankan Islam di negeri itu pekan ini, demikian laporan Middle East Monitor (MEMO) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
“Bank sentral Maroko bekerja untuk masalah ini,” kata Bou Said, untuk menunjukkan bahwa Bank of Maroko yang secara hukum berwenang untuk mempelajari permintaan dari para pihak yang bersedia untuk berinvestasi di sektor perbankan Islam Maroko, sementara pemerintah tidak memiliki kewenangan atas bank.
Anggota parlemen Maroko telah memprotes apa yang mereka katakan “penundaan otorisasi bank syariah” setelah berlalu lebih dari satu setengah tahun sejak parlemen mengadopsi RUU yang mengatur bank syariah dan masalah sukuk.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Gubernur Bank Sentral Maroko Abdul Latif Aljwahiri menolak pada akhir Maret setiap obstruksi atau keterlambatan dalam peluncuran bank syariah di Maroko. (T/R05/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata