Rabat, MINA – Menteri Luar Negeri Maroko Nasser Bourita menyambut baik keputusan Prancis untuk mengakhiri pembatasan visa bagi warga negara Maroko.
Hal itu diumumkannya dalam konferensi pers bersama yang diadakan oleh Bourita di ibu kota Rabat pada Jumat (16/12) dengan mitranya dari Prancis, Catherine Colonna, yang mengunjungi Maroko pada 15-16 Desember 2022.
“Ada kebutuhan untuk memperbaharui hubungan antara kedua negara,” kata Bourita seperti dikutip dari MEMO, Ahad (18/12).
Menurut Bourita, pembicaraan antara kedua belah pihak terfokus pada bagaimana mengembangkan hubungan antara kedua negara dan bagaimana menghidupkan kembali mekanisme kerja sama.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Bourita juga berdiskusi dengan Colonna terkait beberapa tantangan yang dihadapi hubungan antara kedua negara dan bagaimana menghadapinya.
Colonna mengatakan bahwa negaranya telah memutuskan mengambil tindakan praktis secara teratur untuk memberikan visa kepada orang Maroko dan sudah mulai melakukannya.
“Presiden Prancis Emmanuel Macron juga bermaksud untuk segera mengunjungi Maroko, pada kuartal pertama tahun depan,” ujar Colonna.
Sejak September 2021, hubungan kedua negara menjadi tegang setelah Prancis memutuskan untuk membatasi pemberian visa bagi warga negara Maroko, yang menyebabkan terhentinya pertukaran kunjungan diplomatik antara kedua negara sejak saat itu.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Menanggapi ketegasan Prancis dalam memberikan visa, Maroko mengecam keputusan Prancis pada 28 September 2021, dengan Bourita menggambarkannya pada saat itu sebagai “tidak dapat dibenarkan”. (T/R6/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan