Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KONFERENSI MENTERI LINGKUNGAN HIDUP OKI DI RABAT

Ali Farkhan Tsani - Jumat, 9 Oktober 2015 - 05:35 WIB

Jumat, 9 Oktober 2015 - 05:35 WIB

567 Views

abdulaziz ISESCO

Direktur Jenderal ISESCO, Abdulaziz Othman Altwaijri (Foto: KUNA)

Rabat, 25 Dzulhijjah 1436/9 Oktober 2015 (MINA) – Para pemangku kebijakan lingkungan hidup dari negara-negara Islam dan yang berada di bawah naungan Organisasi Konferensi Islam (OKI) akan bertemu di Rabat, Maroko, dalam ajang Konferensi Islam Menteri Lingkungan Hidup (ICEM) ke-6 pada 08-09 Oktober.

Seperti dilansir Baharain News Agency, Rabu (7/10) waktu setempat, konferensi ini diselenggarakan atas dasar kerja sama antara General Presidency of Meteorology and Environment Protection (PME) Arab Saudi, Sekretariat Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Islam (ISESCO).

Tema konferensi “Perubahan Iklim: Tantangan Masa Depan untuk Pembangunan Berkelanjutan” menyoroti pentingnya forum tersebut menyusul pengadopsian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goal/SDG) baru-baru ini di New York, Amerika Serikat.

Direktur Jenderal ISESCO, Abdulaziz Othman Altwaijri, berharap ICEM akan menjadi tonggak penting dalam memajukan aksi bersatu Islam di bidang lingkungan dan kesempatan untuk menilai dan meninjau kemajuan yangdiraih di kawasan selama periode dari sesi pertama diselenggarakan di Jeddah pada 2002 hingga sesi kelima di Astana pada 2012.

Baca Juga: Presiden Afsel Minta Dunia Tekan Israel Hentikan Serangan di Gaza

Ia mengatakan bahwa konferensi ini juga akan menyediakan sebuah platform untuk sebuah awal baru dengan mekanisme baru dan pendekatan inovatif, ditarik dari sejumlah dokumen penting yang telah disepakati pada lima sesi sebelumnya serta yang akan dibahas dalam konferensi di Maroko.

“Hal-hal itu meliputi Tata Kelola Lingkungan untuk Kelestarian Lingkungan Hidup di Dunia Islam, Kerangka Umum Agenda Islam untuk Pembangunan Berkelanjutan, dan Strategi untuk Pengelolaan Terpadu Sumber Daya Air di Dunia Islam,” ujar Abdulaziz, saat berpidato pada pertemuan ke-3 Biro Eksekutif Islam untuk Lingkungan (Executive Bureau for Environment / IEBE).

Masih pada tataran yang sama, ia mengatakan pertemuan ICEM juga akan membahas laporan kemajuan proyek”Akademi Islam untuk Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan”, yaitu sebuah inisiatif dari Kerajaan Maroko. Pada proyek itu, Abdulaziz dianggap salah satu perintisnya.

“Saya ingin menyambut sekali lagi dan berterima kasih kepada pemerintah Maroko telah menawarkan untuk menjadi tuan rumah Akademi ini,” tegas Direktur Jenderal.

Baca Juga: Uni Eropa untuk Pertama Kali Kirim Vaksin Mpox ke Kongo

Pada penutupan pidatonya, Abdulaziz mengucapkan selamat kepada para pemenang Kingdom of Saudi Arabia Awarduntuk Pengelolaan Lingkungan. Ia memuji penghargaan itu sebagai proyek luar biasa yang menunjukkan dukungandan dedikasi tanpa henti Kerajaan Arab Saudi untuk mempersatukan aksi bersama Islam di bidang pelestarian lingkungan.

Selain memperbaharui komitmen mereka untuk SDG, para menteri lingkungan hidup dari negara-negara OKI juga akan berusaha untuk mengartikulasikan visi yang sama dalam kaitannya dengan Conference of Parties (COP21) of the United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).

Pembangunan berkelanjutan adalah masalah prioritas dalam agenda OKI mengingat tantangan yang dihadapi negara-negara anggota terkait masalah pertumbuhan penduduk, penipisan sumber daya, degradasi lingkungan, dan perubahan iklim.

Meski, secara historis,  andil negara-negara OKI terhadap masalah emisi gas rumah kaca dan pemanasan globalsepele atau tidak berarti, negara-negara ini malah yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Juga: Permainan Angklung Meriahkan Resepsi Diplomatik HUT RI ke-79 di KBRI Nairobi

Program SDG merupakan kelanjutan dari Tujuan Pembangunan Milenium (Millenium Development Goal/MDG).Fokusnya adalah bagaimana mengarahkan pembangunan untuk mengurangi kemiskinan dalam banyak hal dengan cara-cara yang tidak merusak. (T/P022/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: WHO: Akses Kesehatan di Sudan Sangat Terbatas

Rekomendasi untuk Anda