Rabat, MINA – Perdana Menteri Maroko Saad Dine El Otmani mengatakan, negaranya menolak normalisasi hubungan dengan Israel karena melanggar hak-hak rakyat Palestina.
“Kami menolak normalisasi apa pun dengan entitas Zionis, karena ini membuatnya berani untuk melangkah lebih jauh melanggar hak-hak rakyat Palestina,” kata Saad Dine kepada partainya Islamist Justice and Development Party (PJD) pada Ahad (23/8). MEMO melaporkan.
Pernyataan tersebut muncul menjelang kedatangan penasihat senior sekaligus menantu Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Jared Kushner, ke kawasan tersebut dan setelah Uni Emirat Arab (UAE) membuat kesepakatan normalisasi hubungan dengan Israel.
“Posisi resmi Maroko mendukung solusi dua negara, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina,” katanya menegaskan.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Maroko dan Israel memulai hubungan tingkat rendah pada 1993 setelah kesepakatan damai Israel-Palestina tercapai. Namun, Rabat menangguhkan hubungan dengan negara Yahudi tersebut setelah pemberontakan melawan Israel yang terjadi di Palestina pada tahun 2000.
Normalisasi hubungan antara UAE-Israel yang diperantarai oleh Amerika Serikat tersebut mendapat kecaman dan dianggap sebagai pengkhianatan terhadap Palestina.
Kesepakatan itu menjadikan UEA sebagai negara Arab ketiga dan negara Teluk Arab pertama yang menjalin hubungan penuh dengan Israel, setelah Mesir pada 1979 dan Yordania pada 1994. (T/SR/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka