Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MARTY DI JENEWA: KONFLIK SURIAH HARUS SELESAI DENGAN DIALOG

Admin - Kamis, 23 Januari 2014 - 08:07 WIB

Kamis, 23 Januari 2014 - 08:07 WIB

392 Views ㅤ

Swiss, 21 Rabi’ul Awwal 1435/23 Januari 2014 (MINA) –  Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa  mengatakan dalam pertemuan internasional tingkat menteri untuk Suriah (Konferensi Jenewa II), bahwa diplomasi dan negosiasi harus diutamakan dalam mengupayakan penyelesaian menyeluruh terhadap konflik di Suriah.

“Indonesia berkeyakinan dialog harus selalu diutamakan dan dikedepankan dalam penyelesaian situasi konflik, termasuk konflik Suriah”, kata Marty dalam pertemuan yang diselenggarakan di Montreaux, Swis, pada Rabu (22/1). Demikian  keterangan pers tertulis Kemenlu yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.

Marty menegaskan konferensi Jenewa II sangat penting karena untuk pertama kalinya pihak-pihak yang bertikai di Suriah duduk bersama dalam meja perundingan.

Pertemuan internasional yang dipimpin Sekjen PBB ini akan dilanjutkan dengan pertemuan antara pihak-pihak yang bertikai di Suriah, di Jenewa pada 24 Januari 2014 dan akan difasilitasi Utusan Khusus untuk Suriah, Lakhdar Brahimi.

Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow

“Indonesia menyadari situasi di Suriah sangat kompleks. Namun kenyataan tersebut tidak dapat mengalihkan kita semua dari keperluan mendesak yang sangat mendasar yaitu segera dihentikannya konflik di Suriah”, tegas Menlu RI.

Pada pertemuan tersebut, Marty atas nama Indonesia mendesak tiga hal utama dalam menyelesaikan konflik yang sudah berlangsung hampir tiga tahun ini.

“Pertama, konflik Suriah tidak dapat diselesaikan melalui solusi militer – harus melalui solusi politik yang komprehensif dan inklusif. Kedua, dihentikannya kekerasan bersenjata harus menjadi prioritas dan adalah kunci untuk menghentikan tragedi kemanusiaan di Suriah. Dan ketiga, bantuan kemanusiaan harus dapat disalurkan kepada kalangan sipil yang sangat memerlukannya,”  tegas Marty.

Konferensi Jenewa II diselenggarakan atas undangan Sekjen PBB dan dihadiri 39 negara yang secara khusus diundang, termasuk Indonesia. Peserta  yang diundang adalah negara-negara kawasan di sekitar Suriah dan negara-negara lain yang dianggap dapat memberikan kontribusi penting terhadap penyelesaian konflik Suriah.

Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza

Konferensi ini juga diharapkan dapat menggalang dukungan masyarakat internasional pada proses negosiasi yang konstruktif di antara pihak-pihak yang bertikai di Suriah untuk mencapai penyelesaian yang komprehensif,  demikian keterangan Kemenlu RI.(T/P03/IR)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Preneur
Kolom