Jakarta, 16 Rajab 1437/25 April 2016 (MINA) – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Ma’ruf Amin mengharapkan kepada umat Islam untuk menunggu Sidang Isbat yang akan digelar pemerintah dalam menentukan awal Ramadhan.
“Umat Islam tetap harus saling menghargai dan menghormati apabila terjadi perbedaan dalam penetapan perbedaan di antara umat Islam dalam menentukan awal puasa Ramadhan,” kata Ma’ruf Amin usai membuka Seminar Nasional “Penyusunan Panduan Ukhuwah Islamiyah” di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (25/4) siang.
Kyai Ma’ruf menegaskan bahwa perbedaan akan terus terjadi sebelum adanya sistem penyatuan kriteria dalam menentukan awal bulan.
“Jadi kalau masing-masing Ormas (Organisasi Kemasyarakatan) Islam memiliki kriteria sendiri dalam menentukan awal bulan maka perbedaan akan terus terjadi,” ujar Ma’ruf.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Lebih Lanjut kyai Ma’ruf mengatakan, umat Islam agar menunggu keputusan Sidang Isbat dalam penetapan awal puasa Ramadhan yang akan digelar Kementerian Agama.
“Kalau memang terjadi perbedaan dalam menentukan awal puasa Ramadhan nantinya tidak perlu dibesar-besarkan,” ujar Ma’ruf.
Dalam acara tersebut hadir sejumlah tokoh Islam seperti, Wakil Ketua Umum MUI Yunahar Ilyas, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Didin Hafidhuddin, Ketua Bidang Hukum, Saran dan Wakaf pada Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) Natsir Zubaidi, Sekretaris Jenderal Majelis Syuro Persatuan Ummat Islam (PUI) Nazar Haris dan perwakilan Organisasi Islam berbagai daerah. (L/P002/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat