Jakarta, MINA – Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan bahwa wakaf menjadi instrumen nyata penguatan ekonomi umat, dan ekonomi nasional.
“Sesuai perkembangan jaman, wakaf telah berkembang beragam skema, seperti wakaf produktif dan wakaf uang, kini dilakukan berbagai kegiatan filantropi penguatan ekonomi,” kata Ma’ruf.
Menurut data Badan Wakaf Indonesia (BWI), saat ini potensi wakaf uang di Indonesia mencapai Rp 180 triliun per-tahun.
Dia juga mengatakan, wakaf tidak hanya nilai potensinya yang besar, kinerja pengelolaan wakaf menunjukkan perkembangan sigfinikan baik di tingkat pusat maupun daerah.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
Secara nasional, Indeks Wakaf Nasional menunjukan indikator “Cukup” selama dua tahun berturut-turut yaitu 2022-2023 dari sebelumnya “Kurang” pada 2021.
“Ditingkat daerah, kepala daerah mengeluarkan regulasi-regulasi yang mendukung berkembangnya sektor wakaf,” ujarnya.
Diantaranya pendirian Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), hingga dukungan APBD pembinaan Nazhir dan mendukung operasional BWI daerah.
Sebelumnya Wakil Presiden Maruf Amin dalam Rapat Koordinasi Wakaf (Rakornas) Wakaf Nasional pada Desember lalu, meminta seluruh pemangku kepentingan di bidang wakaf melakukan akselerasi atau percepatan mengoptimalkan potensi wakaf di Indonesia.
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
Akselerasi menurutnya, dapat tercipta melalui kerjasama dan kolaborasi semua pihak, tidak terkecuali insan media yang bertugas melakukan diseminasi informasi dan penguatan literasi wakaf kepada masyarakat secara terus menerus.
Dalam rangka penguatan akselarasi tersebut, Forum Jurnalis Wakaf Indonesia (Forjukafi) menggelar Rakernas dan Workshop Wakaf Nasional tema ‘Akselerasi Pendayagunaan Wakaf Untuk Penguatan Uma dan Bangsa’ pada Sabtu (24/2) di Aone Hotel, Jakarta.
Rakernas diikuti oleh sekitar 70 jurnalis dari media nasional, baik cetak maupun elektronik. Para peserta akan dibekali workshop tentang pengelolaan wakaf yang dibawakan narasumber di bidangnya.
Narasumber akan hadir antara lain Wakil Ketua BWI Imam Teguh Saptono, Kepala Sekretaris Wakil Presiden Ahmad Erani Mustika, dan Direktur Utama RS Mata Achmad Wardi dokter Moh Badrus Sholeh.
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta
Ketua Umum Forjukafi Wahyu Muryadi mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan memberikan perspektif lebih luas dan mendalam bagi para jurnalis soal wakaf.
“Sehingga para jurnalis bukan saja memiliki background memadai tentang wakaf, tapi dapat menulis informasi atau berita tentang wakaf lebih komprehensif dan mendalam sehingga masyarakat menjadi lebih tertarik untuk berwakaf,” ujarnya.
Wahyu menambahkan, Forjukafi sejak awal berkomitmen melakukan diseminasi informasi tentang wakaf di Indonesia.
“Ini merupakan upaya dan kontribusi Forjukafi dalam mengambil peran mengembangkan dan memajukan sektor wakaf di Tanah Air,” tambahnya.
Baca Juga: Bulog: Stok Beras Nasional Aman pada Natal dan Tahun Baru
Di rakernas yang kedua ini, Wahyu juga menjelaskan akan disusun rencana dan program Forjukafi di tahun 2024.
Ia memastikan bahwa seluruh pogram Forjukafi akan berorientasi pada pengembangan wakaf di Tanah Air dalam rangka penguatan ekonomi umat dan bangsa. (R/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)