Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ma’ruf: Perkembangan BMT Sangat Pesat

kurnia - Selasa, 17 November 2020 - 12:40 WIB

Selasa, 17 November 2020 - 12:40 WIB

13 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Baitu Al-Maal Wa Al-Tamil (BMT) mengalami perkembangan yang sangat pesat di tengah pertumbuhan roda ekonomi syari’ah. Saat ini jumlah BMT tidak kurang dari 4.000 koperasi yang tersebar di seluruh pondok pesantren dan lembaga keIslaman di Indonesia.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menegaskan, bahwa BMT dapat berpotensi menjadi penggerak perekonomian dari bawah sehingga diharapkan dapat menjadi salah satu mesin penggerak ekonomi sosial.

“Saat ini adalah momen yang tepat untuk kita dapat mendorong kembali upaya untuk memberdayakan usaha mikro dan kecil,” ujar Ma’ruf saat sambutan acara ‘BMT Summit 2020’ diselenggarakan secara daring oleh Majelis Ulama Indonesia, Senin (16/11).

Dalam pandangannya, potensi perkembangan BMT akan terus melesat mengingat bahwa pemerintah memiliki kemauan politik yang sangat tinggi untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

“Pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah difokuskan kepada empat hal yaitu: Pengembangan Industri Produk Halal, Pengembangan Industri Keuangan Syariah, Pengembangan Dana Sosial Syariah, dan Pengembangan dan perluasan kegiatan usaha Syariah,”katanya.

Ke empat fokus upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di atas, menurutnya, sangatlah erat kaitannya dengan pengembangan UMKM. Kedepannya kesuksesan pelaksanaan 4 fokus tersebut akan menghasilkan UKM termasuk BMT yang tangguh dan memiliki daya saing.

Ia mengatakan, Pemerintah saat ini memberikan prioritas pengembangan kepada usaha mikro di seluruh pelosok tanah air. Pada tahap awal program ini, Pemerintah memberikan bantuan tunai langsung kepada 12 juta usaha mikro yang tidak sedang memperoleh pembiayaan dari lembaga keuangan.

Hal ini mengingat usaha mikro dan kecil adalah tulang punggung penyerapan tenaga kerja yang hampir 75 persen dari seluruh angkatan kerja “Pengembangan UMKM menjadi sangat penting sebagai upaya kita untuk mengurangi kesenjangan,” katanya. (R/R4/P1)

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda