Cileungsi, Kabupaten Bogor, MINA – Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) At-Taqwa Pondok Pesantren Al-Fatah Pasirangin, Cileungsi, Kabupaten Bogor, menggelar telaah buku dengan judul ‘Masjid Al-Aqsa Jadi Tanggung Jawab Seluruh Umat Islam,’ pada Ahad (24/4).
Penulis Buku ‘Masjid Al- Aqsa Jadi Tanggung Jawab Seluruh Umat Islam’ Imaamul Muslimin Syaikh Yakhsyallah Mansur mengatakan, pembuatan buku ini berawal dari keinginan menyadarkan umat bahwa tanggung jawab yang harus dipikul umat Islam sangatlah besar, yaitu membebaskan Al-Aqsa dan Palestina.
“Sebab Masjid Al-Aqsa milik seluruh umat Islam, inilah yang menjadi dasar kami untuk menulis buku tersebut, tanggung jawab umat Islam sangat besar yang harus dipikut, apalagi saat ini Masjid Al-Aqsa masih di bawah cengkraman Zionis Israel,” kata Imaam.
Ia mengatakan, proses pengumpulan bahan-bahan dalam penulisan buku ini dibantu oleh Ustaz Ali Farhan Tsani. Dibuku ini menjelaskan sejarah Palestina pada zaman kuno yang merupakan bagian dari wilayah yang dikenal sebagai Kanaan hingga saat ini disebut sebagai Palestina.
Baca Juga: Palestina Hadapi Musim Dingin, Lazismu Kirimkan Pakaian Hangat
“Untuk membebaskan Masjid Al-Aqsa kita lakukan salah satunya melalui program edukasi dan sosialisasi kepada umat Islam untuk menanamkan kepedulian dan meningkatkan kesadaran umat Islam terhadap kewajibannya,” imbuh Imaam.
Lebih lanjutnya, seperti dicontohkan oleh Shalahuddin Al–Ayyubi ketika membebaskan Masjid Al-Aqsa tidak dengan cara perang, namun dengan memperbanyak shalat Tahujud, ketika dia melihat di kemah tidak ada yang shalat malam, ia mengatakan, itu menjadi sumber kekalahan umat Islam.
“Sebab sumber kemenangan kaum Muslimin adalah dengan shalat Tahajud. Untuk lebih jelas silakan baca buku ini,” ujar Imaam.
Sementara Ustad Ali Farhan Tsani mengatakan, di dalam buku itu juga dijelaskan ada tiga alasan kenapa umat Islam harus membebaskan Masjid Al-Aqsa, dan kenapa bumi Palestina menjadi negari para nabi.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“ Peristiwa Isra Mi’raj merupakan momen penghubung antara Makkah dengan Palestina, peristiwa sejarah yang tak terlupakan bagi umat Islam,” kata Ustaz Ali.
Perjalanan Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad dimulai dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Al-Aqsa di Palestina, lalu dilanjutkan menuju Shidratul Muntaha. Peristiwa ini memberikan isyarat kepada umat Islam di setiap tempat dan waktu, wajib menjaga dan melindungi rumah suci (Baitul Maqdis) dari keserakahan musuh-musuh Islam,” kata Ustaz Ali.
Ia mengatakan, yang perlu diperhatikan adalah bagi umat Islam dalam pembebasan Masjid Al-Aqsa dengan aksi nyata, menulis buku, memberikan statement, dan sosialiasi tentang kondisi Masjid Al-Aqsa.
Telaah Buku ini menghadirkan tokoh-tokoh untuk memberi sambutan, yaitu Direktur Timur Tengah Kemlu RI, Bagus Hendraning Kobarsih, Prof. Dr. Mahmoud Anbar, Dekan Fakultas Ilmu Tafsir Univ. Islam Gaza, dan Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional.(L/R4/ P2)
Baca Juga: Lomba Mewarnai dan Menggambar Al-Aqsa Meriahkan Festival Baitul Maqdis di Samarinda
Mi’raj News Agency (MINA)