Bamako, Mali 25 Rajab 1436/14 Mei 2015 (MINA) – Masjid Eyoub, masjid pertama di Mali, Afrika bergaya Ottoman Turki, mampu mendatangkan ribuan jama’ah Muslim setiap pekannya, sejak selesai pembangunannya dua tahun lalu di ibukota Bamako.
“Ada banyak masjid yang indah di Bamako, tetapi masjid Eyoub yang terindah,” ujar Mohamed Kibiri, juru bicara Dewan Tinggi Islam dari Mali yang memiliki kekuasaan keagamaan tertinggi Mali.
Terletak di distrik Hamdalaye Aci Bamako, masjid Eyoub ini merupakan struktur semen dan marmer yang mengesankan, Anadolu Agency memberitakan Selasa kemarin (12/5).
Interior masjid memiliki kubah pusat yang dihiasi dengan kaligrafi Islam, dengan dinding marmer di area shalat yang luas, dihiasi dengan kaca berwarna yang didatangkan dari Turki.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Masjid Eyoub merupakan hasil kerjasama antara Kementrian Agama Turki dengan Dewan Tinggi Islam Mali, menghabiskan biaya sekitar 2 milyar CFA franc (sekitar 4 juta dolar AS atau 52 miliar rupiah).
Pembangunan masjid sepenuhnya dibiayai oleh pemerintah Turki, dimulai pada 2012 dan berakhir pada tahun 2013 dengan bantuan pejabat Turki melalui kesepakatan dengan Dewan Tinggi Islam Mali, kata Ousname Cisse, Imam Masjid.
Ribuan orang berduyun-duyun mendatangi masjid Eyoub setiap pekannya untuk shalat Jumat, termasuk para pemimpin politik Mali, ujar ulama masjid.
Mantan presiden Moussa Traore, mantan perdana menteri Moussa Mara dan Perdana Menteri Modibo Keita mereka semua juga rutin hadir ke masjid tersebut.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
“Mereka semua datang ke sini secara teratur, terutama untuk shalat Jumat,” tutur Konta, wakil imam masjid.
Dalam beberapa tahun terakhir, otoritas Turki telah meningkatkan kegiatan kerjasama di Mali, termasuk sumbangan, pembangunan masjid, sekolah dan bantuan kemanusiaan untuk pengungsi di wilayah utara Mali yang dilanda perang.
Republik Mali adalah sebuah negara di kawasan Afrika Barat, sebelumnya merupakan jajahan Perancis. Negara terbesar kedua di Afrika Barat ini berbatasan dengan Aljazair di sebelah utara, Niger di timur, Burkina Faso dan Pantai Gading di selatan, Guinea di barat daya, serta Mauritania di barat.
Populasi Muslim di Mali saat ini sekitar 90 persen dari penduduk keseluruhan 11.956.788 orang, menurut data sensdus tahun 2004. (T/fit/P4)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Afsel Minta Dunia Tekan Israel Hentikan Serangan di Gaza