Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masjid Granada Spanyol Semarak di Bulan Ramadhan

Ali Farkhan Tsani - Senin, 28 Mei 2018 - 06:56 WIB

Senin, 28 Mei 2018 - 06:56 WIB

8 Views

 

Granada, MINA – Sebuah masjid di kota Granada Andalusia yang terletak di Spanyol selatan yang menghadap ke Istana Alhambra, semarak dikunjungi banyak Muslim selama bulan Ramadhan, untuk buka puasa, sholat tarwih, tadarus Al-Quran.

Masjid bernama “Mezquita Mayor de Granada” (Masjid Agung Granada), diresmikan tahun 2003 lalu, menjadi tempat berbuka puasa bersama, dengan makanan khas kurma dan sup Harira Maroko.

Sekretaris Jenderal Masjid Zacarias Lopez Rejon mengatakan kepada Anadolu Agency , Ahad (27/5/2018), bahwa mereka menyediakan buka puasa pada hari Ahad dengan susu dan kurma. Selanjutnya sup Harira disajikan setelah shalat Tarawih.

Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas

“Setelah shalat Tarawih. Selama sebulan penuh, jamaah bertadarus Al-Quran, hingga rata-rata khatam sampai dua kali,” kata Rejon.

Rejon mengatakan bahwa pembangunan masjid dimulai oleh komunitas Muslim di Granada 30 tahun lalu ketika ayahnya masuk Islam.

“Kami mengalami kesulitan dalam pembangunan masjid. Prosesnya memakan waktu lama karena alasan keuangan dan politik. Akhirnya masjid itu diresmikan untuk ibadah pada tahun 2003,” katanya.

ia menambahkan bahwa mereka membutuhkan bantuan keuangan dari seluruh dunia untuk tetap memelihara masjid.

Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris

Muhammed Ibrahim Perez, seorang pengunjung masjid yang berusia 60-an, mengatakan Muslim di Granada memiliki tempat penting dalam hal aspek lokal, nasional dan internasional.

Perez mengatakan bahwa Ramadhan adalah bulan terbaik dan ditunggu tahun ini.

Kota selatan Granada adalah tanah Umayyah Andalusia selama delapan abad hingga Perang Granada pada 1492, ketika kaum Muslim kehilangan semua kekuasaan mereka di Spanyol.

Setelah kemenangan Spanyol, Granada dianeksasi ke Kastilia, sebuah kerajaan di Semenanjung Iberia selama Abad Pertengahan.

Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu

“Perang ini adalah bagian dari “Reconquista”, yang berarti merebut kembali”, kata Perez. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Israel Dukung Gencatan Senjata dengan Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Tausiyah
Indonesia
Indonesia