Bandung, MINA – Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, bersama Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) sekaligus Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla, menghadiri pelantikan Pengurus Wilayah DMI Provinsi Jawa Barat periode 2024-2029 di Masjid Raya Al Jabbar, Senin (14/10).
Dalam sambutannya, Bey Machmudin menegaskan pentingnya peran masjid sebagai pusat pemberdayaan masyarakat, sejalan dengan visi DMI.
Ia juga menyampaikan penghargaan kepada Jusuf Kalla atas dedikasinya dalam memperkuat peran masjid di Indonesia, khususnya di Jawa Barat.
“Kehadiran Bapak Jusuf Kalla merupakan kehormatan besar. Pengalaman dan kepemimpinan beliau dalam memajukan peran masjid menjadi inspirasi bagi umat Islam,” kata Bey.
Baca Juga: Menag Akan Buka Fakultas Kedokteran di Universitas PTIQ
Bey menekankan bahwa masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan umat.
Ia mengingatkan, pengalaman Jusuf Kalla sejak menjabat sebagai Wakil Presiden tahun 2014, selalu menitikberatkan peran masjid dalam pembangunan umat.
Selain itu, Bey menyinggung isu yang sedang marak di Jawa Barat, yakni pinjaman online (pinjol) dan judi online (judol), yang menurutnya telah merugikan masyarakat.
Ia menyebutkan, pinjol di Jawa Barat mencapai Rp18 triliun, sementara judol Rp38 triliun.
Baca Juga: Presiden Prabowo Bertekad Perangi Kebocoran Anggaran
“Kami sedang berjuang melawan pinjol dan judol. Dengan dukungan DMI, kami berharap bisa menemukan solusi ekonomi syariah untuk memberdayakan masyarakat,” ungkap Bey.
Bey juga yakin bahwa sinergi antara pemerintah dan DMI mampu mengatasi tantangan zaman. Dengan lebih dari 100.000 masjid di Jawa Barat, Bey berharap masjid bisa menjadi pusat transformasi sosial serta keseimbangan antara nilai spiritual dan ekonomi.
Dalam kesempatan yang sama, Jusuf Kalla menekankan pentingnya memakmurkan masjid, bukan hanya dari sisi pembangunan fisik, tetapi juga pengelolaan dan keterlibatan jamaah.
“Memakmurkan masjid adalah janji Allah. Siapa yang memakmurkan masjid, Allah akan memberikan tempat di surga,” kata Jusuf Kalla.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan Langkah Antisipasi Ancaman Bencana Hidrometeorologi Basah
Ia juga mengingatkan, masjid di Indonesia adalah simbol persatuan, tanpa memandang perbedaan organisasi.
“Masjid di Indonesia menjadi tempat persatuan, baik dari NU, Muhammadiyah, maupun organisasi lainnya. Semua jemaah diterima dengan tangan terbuka,” pungkasnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof Yon Mahmudi: Israel Dapat Keuntungan dari Krisis Suriah Saat Ini