New Delhi, MINA – Masjid Jama yang ikonik dan bersejarah di India, yang juga sebagai masjid utama di ibu kota New Delhi, menanti penyelamatan setelah kubah dan struktur lainnya terancam ambruk.
Mohammed Ansar ul-Ha, seorang anggota komite manajemen masjid tersebut mengatakan pemerintah tidak memperhatikan kondisi ambruknya masjid bersejarah, yang dibangun oleh Kaisar Mughal Syah Jehan pada abad ke-17, dan dianggap sebagai simbol kekuasaan Islam di India.
Masjid Jama didirikan oleh Kaisar Mogul, Syah Jehan, yang juga membangun Taj Mahal. Masjid ini selesai pada tahun 1656 M dan merupakan yang terbesar dan terkenal di India. Masjid Jama sendiri terletak di sisi jalan raya yang sangat ramai di Delhi Tua, yaitu Jalan Chadni Chowk.
Awal tahun ini, masjid mengalami kerusakan dalam dua badai debu dalam waktu sepekan yang merusak menara selatan, dengan blok besar batu pasir merah sudah jatuh, dikutip MINA dari MEMO, Sabtu (11/12).
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Baru-baru ini, aktivis cagar budaya membunyikan alarm setelah menemukan tambalan semen di kubah utara masjid.
Manajemen mengatakan, karena tidak adanya dukungan, mereka terpaksa menggunakan semen seadanya untuk mencegah hujan deras merembes ke masjid.
“Tidak satu sampai dua perbaikan. Hampir seluruh area masjid membutuhkan pekerjaan restorasi (pemulihan),” kata Ansar ul-Haq.
Menurutnya, kubah masjid perlu dipugar lebih awal.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
“Batu-batu bata lantai sudah mulai keluar. Apa pun yang bisa kita lakukan, telah kita lakukan. Tapi perlu orang yang ahli untuk melakukan pekerjaan secara ilmiah,” tambahnya.
Kepala Ulama, yang dikenal sebagai Imam Shahi masjid, Syed Ahmed Bukhari, telah meminta intervensi Perdana Menteri India, Narendra Modi, memohon untuk memperbaiki masjid, terutama menara ikoniknya.
Dalam sepucuk surat kepada Perdana Menteri, Bukhari mengatakan, karena jatuhnya batu-batu ini, penopang batu-batu lain di sekitarnya menjadi lemah dan memerlukan perbaikan segera untuk menghindari kecelakaan serius.
“Saya akan berterima kasih jika Anda menginstruksikan Survei Arkeologi India (ASI) untuk memeriksa monumen dan memulai perbaikan yang diperlukan, dan khususnya untuk memeriksa dua menara untuk memastikan kondisinya,” tulisnya.
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam
ASI adalah badan pemerintah yang bertanggung jawab untuk penelitian arkeologi dan konservasi dan pelestarian monumen budaya.
Keterlambatan akan memperburuk kerusakan
All India Muslim Majlis-e-Mushawarat (AIMMM) – sebuah kelompok payung dari berbagai organisasi Muslim di India – juga telah meminta Perdana Menteri untuk mengarahkan para pejabat untuk menghadiri masjid karena itu bukan hanya warisan nasional tetapi juga tempat ibadah yang diakui secara internasional, sering dikunjungi oleh pejabat asing.
Naveed Hamid, Presiden AIMMM mengatakan menara, kubah, bagian langit-langit sudah ambruk, dan kecepatan air hujan di kubah mempercepat kuantum kerusakan bangunan.
Baca Juga: PBB akan Luncurkan Proyek Alternatif Pengganti Opium untuk Petani Afghanistan
Khawatir penundaan lebih lanjut akan memperburuk kerusakan, dia mengatakan gedung megah nan bersejarah itu perlu segera direnovasi.
Dia mengatakan karena sejumlah besar orang, termasuk turis asing, mengunjungi masjid setiap hari, ada bahaya mengintai dari setiap bagian yang jatuh pada orang, yang dapat menyebabkan kematian.
Menurut ASI, masjid tidak termasuk dalam daftar monumen yang dilindungi.
Berbicara kepada Anadolu Agency, Mehfooz Mohammad, seorang pejabat Dewan Wakaf Delhi, mengatakan bahwa mereka sekarang telah memerintahkan survei teknis bangunan dan akan mulai bekerja, setelah selesai.
Baca Juga: Polisi Mulai Selidiki Presiden Korea Selatan terkait ‘Pemberontakan’
Namun, dia mengatakan, Badan Wakaf baru pertama kali melakukan pekerjaan konservasi.
Divay Gupta, direktur utama Indian National Trust for Art and Cultural Heritage (INTACH) mengatakan organisasinya telah menawarkan bantuan teknis kepada manajemen masjid untuk melakukan restorasi ilmiah.
“Jika mereka setuju, kami akan memberikan bantuan teknis untuk melakukan pekerjaan restorasi. Itu warisan penting dan kami siap memberikan keahlian kami,” kata Gupta.
Didirikan pada tahun 1984, INTACH, sebuah organisasi amal nirlaba, terlibat dalam konservasi dan perlindungan warisan alam dan budaya India.(T/R1/P2)
Baca Juga: Korut Tegaskan Dukungan kepada Rusia dalam Menghadapi Ukraina
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tak Ada Tempat Aman, Pengungsi Sudan di Lebanon Mohon Dievakuasi