Jakarta, MINA – Masjid Istiqlal meluncurkan program “Wakaf Energi Bersama Istiqlal” untuk memenuhi kebutuhan operasional listrik masjid itu, Kamis (4/3).
Melalui program ini, dana wakaf akan digunakan untuk mendanai panel surya yang dimanfaatkan untuk memasok kebutuhan listrik Masjid Istiqlal.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyambut baik ide ini. Menurutnya, program ini merupakan ide brilian dalam perkembangan wakaf di Indonesia sekaligus mendukung keberlanjutan (sustainability) lingkungan.
“Gerakan wakaf energi merupakan sebuah ide brilian yang akan membuka pola baru dalam pengelolaan tempat ibadah yang ramah lingkungan,” tutur Menag.
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Penghargaan Kinerja Pemerintah Daerah 2024 untuk Pelayanan Publik
“Sebagai ikon kebanggaan bangsa Indonesia, Masjid Istiqlal kini mengusung konsep Smart & Green Mosque. Maka, kampanye Wakaf Energi merupakan langkah strategis untuk mengajak masyarakat berpartisipasi dan berkontribusi dalam mengembangkan konsep Smart & Green Mosque,” sambungnya.
Kampanye wakaf energi, menurut Menag, juga akan membuka peran wakaf yang lebih luas. Wakaf tak hanya identik dengan kuburan, masjid ataupun madrasah. Wakaf juga dapat dilakukan dalam bentuk lain yang memberi manfaat bagi umat.
“Karena itulah, kampanye ini akan memperkaya khazanah perwakafan di Indonesia,” kata Menag yang hadir melalui sambungan virtual.
Disampaikan Menag Yaqut, dalam membicarakan wakaf energi di masjid rasanya sesuatu yang jarang terpikirkan oleh sebagian pengelola masjid. Namun, lanjut Menag Yaqut, sesungguhnya ini bukanlah tema yang tabu.
Baca Juga: Cuaca Jabodetabek Berawan Jumat Ini, Hujan Sebagian Wilayah
“Masjid di Indonesia telah memerankan fungsi yang luas tidak sebatas sebagai tempat peribadatan. Namun berfungsi juga sebagai tempat pendidikan, sosial, ekonomi bahkan kesehatan. Dan telah menjadi bagian dari sejarah masjid-masjid di Indonesia,” kata Menag.
“Kita berharap kampanye ini semakin membuka hubungan yang lebih erat antara masyarakat dengan masjid. Kita akan sangat bangga ketika sumber energi masjid tak lagi hanya mengandalkan aliran dari PLN, melainkan juga memanfaatkan energi yang terbarukan,” paparnya.
Gus Yaqut menilai bahwa dengan menggunakan sumber energi yang lain untuk mendukung operasional masjid-masjid, seperti tenaga angin dan panas matahari, akan berdampak bagi kelestarian lingkungan dan menjadi prototype untuk tempat ibadah lainnya di Indonesia.
“Kementerian Agama tidak akan pernah berhenti mendukung lahirnya ide-ide perubahan yang akan mendorong hadirnya perubahan di tengah umat,” tegas Gus menteri.
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?
Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar menyampaikan terimakasih atas dukungan Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Ia pun mengimbau umat muslim di Indonesia untuk mendukung Wakaf Energi Masjid Istiqlal.
“Berwakaflah walau satu lembar genteng, tehel, itu sudah menjadi bekal di akhirat. Kecil bagi bapak-ibu, besar untuk kepentingan umat,” kata KH Nasaruddin Umar.(R/R1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jurnalis Antara Sampaikan Prospek Pembebasan Palestina di Tengah Konflik di Suriah