Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masjid Pusat London Adakan Klinik Vaksin Covid-19 Selama Ramadhan

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 14 April 2021 - 12:55 WIB

Rabu, 14 April 2021 - 12:55 WIB

4 Views

London, MINA – Masjid Pusat di Kota London, Inggris, mengadakan klinik untuk vaksin covi-19 bagi warga Muslim yang akan shalat berjamaah.

Dewan Masjid bekerjasama dengan Neohealth Primary Care Network mengerahkan beberapa dokter, mahasiswa kedokteran dan sukarelawan untuk melakukan vaksinasi mingguan sebagai bagian dari upaya ‘kekebalan komunitas’.

Direktur Klinis Neohealth Primary Care Network, dr Yasmin Razak mengatakan, pihaknya juga memberikan akses, informasi dan perhatian kepada segmen masyarakat yang rentan dan kurang terlayani dalam pengaturan vaksin. The National News melaporkan, Selasa (13/4).

“Pada prinsipnya, pasien perlu melakukan dialog dan ruang yang aman dan tepercaya dengan dokter spesialis kami untuk menjawab pertanyaan mereka, karena seperti yang kita ketahui dari berita, ada banyak ketakutan dan kekhawatiran seputar vaksin,” ujar Razak.

Baca Juga: Ketua DPR Iran Tegaskan Terus Dukung Pemerintah dan Perlawanan Lebanon

Dia mengatakan penting memberikan kesempatan kepada orang-orang untuk melakukan konsultasi pribadi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan yang tepat sebelum mendapatkan vaksin.

Kelompok tersebut telah mengadakan dua klinik vaksin di masjid, dekat Taman Regent, dan akan mengadakan lebih banyak selama Ramadhan, setelah berbuka puasa.

“Akan ada orang yang masih membutuhkan dosis pertama mereka di bulan Ramadhan, dan kami tetap menyarankan mereka untuk melapor,” ujarnya.

Dia dan tim dokter menyarankan pasien untuk minum air sebelum dan sesudah mereka divaksin agar tidak terhidrasi dan menghindari demam, kemungkinan efek samping dari vaksin.

Baca Juga: Spanyol Serukan Setop Ekspor Senjata ke Israel

Kelompok ini juga telah menjalankan klinik di situs keagamaan lain termasuk sinagog, gurdwara, dan gereja.

Dr Razak mengatakan tim ingin memperluas jangkauan mereka ke warga yang paling terpinggirkan, termasuk migran tidak berdokumen dan tunawisma.

Hafsa, salah satu relawan medis, mengatakan banyak ketidakpercayaan di antara komunitas tertentu.

“Ini adalah cara untuk mengatasi hambatan dan tantangan tersebut, dan benar-benar terlibat secara tepat dengan komunitas dan membangun hubungan yang sangat penting untuk hasil kesehatan yang positif,” lanjutnya. (T/RS2/P1)

Baca Juga: Presiden Rusia dan Iran Bertemu di Turkmenistan

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Dunia Islam