Depok, 22 Rajab 1435/22 Mei 2014 (MINA) – Ketua Badan Pelaksana Pengurus Masjid Ukhwah Islamiyah Universitas Indonesia UI, Mujilan mengatakan, masjid adalah sarana untuk menjalin silaturohim dan memperkuat ukhwah antar lintas akademika, khususnya umat beragama Islam.
“Kami juga mengajak masyarakat muslim di luar kampus yang berkesempatan hadir untuk mengikuti kegiatan kajian bulanan dengan menghadirkan para tokoh agama, salah satu pembicaranya adalah dari Radio Silaturahim AM 720khz, kata Mujilan.
Menurut dia, Kondisi masyarakat Muslim beraneka ragam sehingga perlu wawasan keisislaman mereka harus terus ditingkatkan agar lebih termotivasi untuk beramal khususnya dosen, pegawai, mahasiswa dapat mengikuti materi kegiataan-kegiataan di masjid, kata Mujilan saat diwawancarai dimasjid Ukhwah Islamiyah UI di Depok, Rabu (21/5) siang.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Selasa Siang Hingga Sore Ini
Kegiatan yang dilakukan sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan Islam, yakni untuk membentuk sifat ikhlas, jujur dan kratif, sehingga selain menjalankan perintah agama, juga memberikan kontribusi yang terbaik buat umat.
Mengutip sebuah hadits Rasulullah ia mengatakan, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain”, kata Mujilan.
Dia menjelaskan, tujuan masjid adalah sebagai sarana media untuk menjalin silaturahim setiap habis shalat dhuhur kita adakah selalu tausiyah. Mujilan menuturkan, Senin sampai Kamis selalu diadakan kegiatan keagamaan yang diisi oleh dosen-dosen UI,
Pada bagian lain ia mengemukakan, orang yang diberikan amanah untuk mengelola masjid, ternyata tidak bisa mengoptimalkan masjid. “Dewan Dakwah, Dewan Masjid, gaungnya tidak terdengar dalam mengurus masjid di Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga: Ketua MPR RI Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi
Sosialisasi pengurusan masjid masih kurang, dikarenakan setiap masjid tidak punya link mencari informasi mengenai mengelolah masjid, ujar Mujilan.
Mesjid, katanya enambahkan, adalah rumah tempat ibadah umat Muslim. Masjid artinya tempat sujud, dan mesjid berukuran kecil juga disebut musholla, langgar atau surau.
Selain tempat ibadah, masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim. Kegiatan – kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan belajar Al Qur’an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial kemasyarakatan hingga kemiliteran.
“Menara-menara, serta kubah masjid yang besar, seakan menjadi saksi betapa jayanya Islam pada kurun abad pertengahan. Masjid telah melalui serangkaian tahun-tahun terpanjang di sejarah hingga sekarang. Mulai dari Perang Salib sampai Perang Teluk. Selama lebih dari 1000 tahun pula, arsitektur Masjid perlahan-lahan mulai menyesuaikan bangunan masjid dengan arsitektur modern, ” demikian Mujilan menmbahkan. (L/P012/EO2)
Baca Juga: HGN 2024, Mendikdasmen Upayakan Kesejahteraan Guru Lewat Sertifikasi
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Baca Juga: Meriahkan BSP, LDF Al-Kautsar Unimal Gelar Diskusi Global Leadership
Baca Juga: Enam Relawan UAR Korwil NTT Lulus Pelatihan Water Rescue