Shelton, 11 Ramadhan 1434/19 Juli (MINA) – Setelah bertahun-tahun penundaan dan serangan terhadap masjid di Shelton, Inggris kini masjid lama tersebut telah siap menyambut bulan Ramadhan dengan dipenuhi jamaah.
“Ini merupakan kisah yang sangat baik dan luar biasa,” kata ketua masjid Shelton, Amjid Wazir sebagaimana dilansir OnIslam yang dipantau MINA (MI’raj News Agency), Jum’at (19/7)
Wazir, anggota Dewan Buruh Kota untuk Hanley Park dan Shelton, juga menyatakan bahwa komunitas muslim di sana sudah memiliki pusat bagi kegiatan dan ia mengharapkan agar setiap muslim di sana menggunakan tempat itu.
“Kami juga mendorong tidak hanya kepada Muslim namun semua masyarakat untuk melihat kembali kemakmuran masjid di Shelton,” tegasnya.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Pembangunan proyek masjid di Shelton telah menuai konflik sejak dari awal. Setelah rencana membangun masjid baru, dewan kota telah mengkritik terkait tanah yang akan disewa untuk membangun masjid, kemudian dewan kota membeli tanah tersebut, namun hal itu tidak menyelesaikan masalah.
Pada bulan Desember 2010, seorang tentara dari daerah Hartshill, kota Staffordshire, Simon Beech telah menyerang masjid dengan membakarnya, sehingga menyebabkan kerusakan dan membutuhkan perbaikan selama 12 bulan. Biaya perbaikan atas kerusakan tersebut mencapai 2,2 juta poundsterling.
“Kami telah mengalami kemunduran setelah serangan itu,” kata Wazir.
Pembangunan masjid telah menghadapi protes yang berkembang di beberapa negara Barat, terutama di Amerika Serikat, setidaknya 35 proyek pembangunan masjid di sana telah menghadapi kecaman yang akan menghentikan dari proyek pembangunan tersebut.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Tidak hanya di Amerika, hal serupa terjadi di beberapa negara Eropa seperti Perancis, Italia, dan Spanyol.
Ramadhan di Masjid Shelton
Pembukaan masjid setelah bertahun-tahun dalam masalah, kini resmi dibuka kembali pada Ramadhan dengan ratusan muslim di sana. “Umat Muslim kini merasa aman sudah memiliki masjid yang besar, setiap shalat malam jamaah yang memenuhi barisan shalat mencapai 300 sampai 400 muslim,” kata Rana Tufail, Direktur Islamic Center di Shelton.
Rana menyatakan bahwa, Masjid itu masih jauh dari sempurna, namun mereka menggunakannya untuk beribadah dengan fasilitas seadanya. “Pada awal Ramadhan, kami tertarik untuk mulai menggunakannya, dan masyarakat pun sangat puas dengan masjid baru itu,” tegas Rana.
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu
Ramadhan adalah bulan yang paling suci diantara kalender Islam, setiap Muslim harus menghindari dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti minum, makan, dan merokok dari fajar terbit hingga tenggelam matahari. Kecuali bagi mereka yang sedang sakit dan dalam perjalanan, boleh tidak melaksanakan puasa dengan menggantinya di hari lain (Qadha). (T/P013/P02)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Spanyol Protes Penanganan Banjir oleh Pemerintah
Baca Juga: Oxford Union Menyatakan Rezim ‘Apartheid’ Israel Lakukan Genosida