Strasbourg, MINA – Sekretaris Jenderal Asosiasi Turki-Muslim IGMG, Bekir Altas, mengatakan sedang dilaksanakan pembangunan masjid terbesar di Eropa, Masjid Sultan Eyup, di Strasbourg, Perancis, dekat perbatasan dengan Jerman.
“Masjid Sultan Eyup dibangun menurut arsitektur Ottoman di atas tanah seluas 15 hektar, kompleks keagamaan tersebut akan mencakup masjid untuk 3.000 orang, ruang konferensi, sekolah, dan perpustakaan, serta tempat parkir mobil berkapasitas 600 kendaraan dan tempat parkir sepeda,” katanya saat meninjau pembangunan masjid, Rabu (5/5).
Kemajuan pembangunan masjid sudah 70% dan akan selesai akhir tahun ini.
Altas memuji kepala pemerintah Kota Strasbourg yang memperlakukan Muslim di sana seperti komunitas-komunitas lainnya (Katolik, Kristen dan Yahudi). Salah satu buktinya adalah dengan memberi pelayanan yang sama, tanpa diskriminasi dan memberi sumbangan.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Berbicara kepada Anadolu Agency, Rabu (5/5) selama kunjungannya ke Strasbourg, kota Prancis yang dekat dengan perbatasan Jerman, Altas juga menepis tuduhan dari para politisi yang ditujukan kepada IGMG bahwa lembaganya merupakan kelompok radikal.
Presiden Asosiasi Masjid Sultan Eyup, Eyup Sahin, mengatakan bahwa pada Oktober 2020, mereka telah meminta bantuan keuangan dari Kota Strasbourg untuk pembangunan masjid dan pemerintah kota menerima permintaan ini pada Maret 2021.
Tapi kemudian, bantuan itu tak jadi diambilm untuk menghindari politisasi bantuan menghadapi pemilihan umum..
“Negara Prancis tidak mencampuri urusan internal umat beragama sesuai dengan prinsip sekularisme. (T/R4/P2)
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu
Mi’raj News Agency (MINA)