Tel Aviv, MINA – Lusinan penerbangan ke dan dari Tel Aviv dibatalkan oleh maskapai-maskapai penerbangan besar pada hari Sabtu dan Ahad (8/10), setelah kelompok pejuang Palestina Hamas melancarkan serangan besar-besaran, membuat turis yang berlibur di Israel terdampar dan membuat warga Israel di luar negeri berjuang mencari cara untuk kembali ke rumah.
Dikutip dari Times of Israel, American Airlines, Air France, Lufthansa, Emirates, dan Ryanair termasuk di antara mereka yang menangguhkan penerbangan ke Bandara Ben Gurion di Tel Aviv.
Namun, otoritas bandara tidak menghentikan hubungan udara komersial dengan bandara internasional kedua Israel di Eilat, sebuah tujuan wisata di Laut Merah.
Maskapai penerbangan Israel El Al mengatakan pada Ahad bahwa mereka mempertahankan penerbangannya di Tel Aviv untuk saat ini, meskipun beberapa penerbangan yang dioperasikan oleh mitra asing telah dibatalkan.
Baca Juga: Biro Statistik Palestina: Populasi Gaza Turun 10% Sejak Genosida Israel Dimulai
“Kami mungkin membatalkan penerbangan ke tempat-tempat yang tidak memiliki banyak warga Israel untuk membantu warga Israel lainnya di tempat lain,” kata seorang juru bicara El Al.
Dalam sebuah pernyataan, El Al menambahkan bahwa pihaknya beroperasi “sesuai dengan instruksi pasukan keamanan Israel,” dengan semua penerbangan kini hanya berangkat dari Terminal 3 di bandara Ben Gurion.
Seperti kebanyakan maskapai penerbangan lainnya, dikatakan bahwa klien dapat mengubah tiket mereka tanpa biaya.
Namun, warga Israel yang berusaha untuk kembali ke negaranya mengungkapkan rasa frustrasi mereka kepada media karena penerbangan mereka ditunda atau dibatalkan. Israir dan Arkia Airlines telah mengatur penerbangan penyelamatan untuk memulangkan warga Israel ke luar negeri. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Pejabat Hamas: Kami Sepakat Bebaskan 10 Tawanan Israel untuk Hentikan Perang
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: WHO: Lebih dari 600 Serangan Israel terhadap Fasilitas Kesehatan Gaza