Dublin, MINA – Maskapai asal Irlandia, Ryanair telah menghapus Tel Aviv dari daftar tujuan penerbangannya di tengah perang genosida Israel di Jalur Gaza yang kini memasuki tahun ketiga.
Menurut The Jerusalem Post, Jumat (21/11), keputusan tersebut muncul setelah pembaruan jadwal penerbangan Ryanair, menyusul penangguhan layanan ke Israel yang sebelumnya diberlakukan hingga waktu yang belum ditentukan akibat situasi keamanan yang terus memburuk.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel dengan dukungan langsung Amerika Serikat telah melanjutkan agresi militer yang menyebabkan pembunuhan massal, kelaparan, penghancuran luas, pengungsian besar-besaran, dan penangkapan, meski ada seruan internasional serta perintah Mahkamah Internasional (ICJ) untuk menghentikan serangan.
Agresi militer tersebut telah mengakibatkan lebih dari 239.000 warga Palestina meninggal atau terluka, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Baca Juga: Singapura Hukum Empat Warga Israel Pelaku Kekerasan di Tepi Barat
Nasib sekitar 11.000 orang yang hilang juga masih belum diketahui. Selain itu, jutaan warga terpaksa mengungsi, sementara kelaparan parah turut merenggut banyak korban, terutama anak-anak.
Ryanair telah tiga kali menangguhkan penerbangan ke dan dari Israel sejak agresi militer dimulai, yang terbaru terjadi setelah sebuah rudal yang ditembakkan oleh gerakan Houthi Yaman jatuh di dekat Bandara Ben Gurion pada Mei lalu.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ryanair Hapus Tel Aviv dari Daftar Destinasi Penerbangannya
















Mina Indonesia
Mina Arabic