Roma, MINA – Seorang pekerja bantuan Italia menjadi fokus kampanye kebencian sayap kanan di negaranya setelah pulang ke rumah akhir pekan lalu usai dibebaskan dari penahanan kelompok bersenjata Al-Shabab di Somalia.
Silvia Romano masuk Islam ketika ia ditahan 18 bulan untuk mendapatkan uang tebusan. Keluarganya menegaskan bahwa wanita 24 tahun itu telah mengubah namanya menjadi Aisha.
“Islami dan bahagia. Silvia yang tidak tahu berterima kasih,” tulis halaman depan berita utama harian sayap kanan Il Giornale, Senin (11/5), demikian Al Jazeera melaporkan.
Seorang politisi dari provinsi Treviso mengunggah status di Facebook bahwa “Romano harus digantung.” Namun, unggahan itu kemudian dengan cepat dihapus.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Romano bekerja sebagai sukarelawan di panti asuhan di sebuah desa di Kenya tenggara, ketika dia ditangkap oleh orang-orang bersenjata pada bulan November 2018. Dia diselundupkan melintasi perbatasan ke Somalia, tempat dia diyakini ditahan oleh kelompok bersenjata Al-Shabab yang mengadopsi pemahaman Islam yang ketat.
Lembaga yang bekerja bersama dia, Africa Milele, bertujuan menyediakan makanan dan pakaian untuk anak-anak di Kenya. “Selamat datang kembali Silvia, kami semua telah menunggumu,” kata sebuah pernyataan di situs web Africa Milele.
Italia yang didominasi penganut Katolik dan Gereja Roma menyambut hangat kepulangan Romano. “Pada saat ini, kita semua merasa dia menjadi putri kami sendiri,” kata Kardinal Gualtiero Bassetti.
Media Italia melaporkan bahwa Pemerintah Roma membayar uang tebusan sekitar 1,5 juta euro ($ 1,6 juta) untuk mengamankan pembebasan Romano. Seperti biasa dalam kasus-kasus seperti itu, pemerintah menolak berkomentar.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
“Bayangkan para teroris Islam: Mereka telah membawa pulang uang itu, melakukan tindakan kriminal, dan ‘memenangkan’ pertempuran budaya atas nama kerudung dan konversi Islam,” kata Matteo Salvini, pemimpin partai Liga oposisi sayap kanan.
Para hakim telah membuka penyelidikan terhadap kemungkinan penyalahgunaan tersebut.
Surat kabar itu mengutip Romano yang mengatakan kepada para pejabat bahwa ia memilih menjadi Muslim atas kehendaknya sendiri setelah membaca Al-Quran, dan tidak pernah disalahgunakan oleh para penculiknya.
Alessandro Sallusti, kepala surat kabar Il Giornale yang dimiliki oleh saudara lelaki mantan perdana menteri Italia Silvio Berlusconi, menulis di Twitter: “Silvia kembali, dan baik. Tapi itu seperti melihat seorang tahanan kamp konsentrasi dengan bangga berpakaian seperti seorang Nazi. Saya tidak mengerti, saya tidak akan pernah mengerti.”
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar La Repubblica, Juru Bicara Al-Shabab Ali Dehere mengkonfirmasi tebusan telah dibayarkan, tetapi menolak untuk mengatakan berapa banyak.
“Beberapa akan digunakan untuk membeli senjata, yang kami perlukan lebih banyak untuk perang jihad. Sisanya akan digunakan untuk menjalankan negara: untuk membayar sekolah, untuk membeli makanan dan obat-obatan yang kami distribusikan kepada rakyat kami, untuk melatih polisi yang menjaga ketertiban dan menegakkan hukum Al-Quran,” katanya.
Juru bicara itu mengatakan, Romano telah pindah agama secara sukarela “karena dia jelas melihat dengan matanya sendiri dunia yang lebih baik daripada yang dia tahu sebelumnya.” (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)