Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masuk Musim Kemarau, Bencana Hidrometeorologi Basah Masih Terjadi di Indonesia

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Rudi Hendrik - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views

Jakarta, MINA – Sejumlah bencana hidrometeorologi basah dilaporkan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia meskipun saat ini telah memasuki musim kemarau. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah kejadian tanah longsor dan angin kencang terutama di wilayah Indonesia bagian timur hingga Senin (23/6) pagi.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keteranga tertulis di Jakarta, Senin (23/6) mengatakan, angin puting beliung menerjang Desa Padang Kalua, Kecamatan Bua di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan pascahujan lebat di daerah tersebut.

Peristiwa ini menyebabkan enam rumah rusak berat dan tujuh kepala keluarga terdampak. BPBD Kabupaten Luwu berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk upaya penanganan darurat dan melakukan asesmen di lapangan.

Sebelumnya, pada Sabtu (21/6), hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan longsor di beberapa titik di Kota Ternate, Maluku Utara. Lokasi terdampak berada di Kelurahan Sasa, Gambesi, Tabona dan Kelurahan Tanah Masjid di Kecamatan Ternate Tengah.

Baca Juga: Marak Kekerasan Perempuan dan Lansia, ICMI Desak Komnas Lansia

Akibat kejadian ini sebanyak 12 kepala keluarga sempat mengungsi. Empat kepala keluarga mengungsi di Kantor Basarnas dan delapan kepala keluarga lainnya mengungsi mandiri ke rumah kerabat, Ahad (22/6) pengungsi di Kantor Basarnas sudah kembali ke rumah masing-masing.

BPBD Kota Ternate mencatat kerugian materil berupa satu unit rumah rusak berat, tiga unit rumah rusak sedang, satu unit rumah rusak ringan, dan tiga talud pengaman sungai rusak berat.

Peristiwa tanah longsor juga melanda Desa Tirtanagaya di Kecamatan Bolano Lambunu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Sabtu (21/6) sore. Tujuh orang yang sedang berteduh di sebuah gubuk dilaporkan hilang. Korban diduga tertimbun material longsor. Pencarian korban hilang dilanjutkan pada hari ini.

Muhari mengatakan, tim Penanganan Darurat BNPB bergerak ke lokasi, Senin (23/6) pagi guna melakukan pendampingan.

Baca Juga: Banjir Rendam 1.522 Rumah di Maluku Utara, Ribuan Orang Ngungsi

Beralih ke Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan. Hujan deras disertai angin kencang melanda Desa Saipolo di Kecamatan Cempa pada Jumat (20/6). Sebanyak 32 jiwa dari 10 KK terdampak kejadian ini.

BPBD Kabupaten Pinrang mendata tujuh unit rumah rusak berat, dua unit rumah rusak ringan, dan satu unit rumah rusak sedang.

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode musim kemarau saat ini. Antisipasi dini dapat dilakukan dari lingkup rumah tangga seperti membersihkan saluran air dan memeriksa kekuatan atap.

Masyarakat hendaknya mengikuti perkembangan cuaca harian yang dikeluarkan oleh instansi terkait dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. []

Baca Juga: Perundingan Damai Dihantam Bom! AS-Israel Serbu Iran, DPR RI Protes Keras

Mi’araj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda