Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masuki Tahun Baru Islam, Da’i Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Ajak Umat Muhasabah

kurnia - Jumat, 22 September 2017 - 16:16 WIB

Jumat, 22 September 2017 - 16:16 WIB

353 Views ㅤ

Dai Jamaah Muslimin Hizbullah Ali Farkhan Tsani (Foto: MINA)

Dai Jamaah Muslimin Hizbullah Ali Farkhan Tsani (Foto: MINA)

Cileungsi, MINA – Memasuki tahun baru Islam 1 Muharram 1439 Hijriyah, Da’i Jama’ah Muslimin (Hizbullah), Ali Farkhan Tsani mengajak umat Islam untuk melakukan muhasabah atau intropeksi secara menyeluruh atas perjalanan hidup setahun lalu.

“Mulai dari keimanan kita, keislaman kita, ibadah kita, akhlak kita, pergaulan kita, ilmu kita, kewajiban kita, tanggung jawab kita, manajemen waktu kita, gaya hidup kita, shadaqah kita, perhatian kita terhadap aqidah anak-anak kita, hingga kontribusi kita bagi perjuangan menegakkan kalimah Allah, dalam dakwah, tarbiyah dan jihad fi sabililah”, kata alumni Institut Al-Quds Yaman itu, saat khutbah di Masjid At-Taqwa Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Bogor, Jumat (22/9).

Menurutnya, muhasabah atau evaluasi itulah menjadi kunci utama dalam kehidupan untuk menyongsong tahun yang akan datang dengan lebih baik lagi dalam ridha Allah.

“Dengan muhasabah itu pula, kita dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan kita pada waktu yang lalu, perbaikan hari ini dan persiapan serta perencanaan waktu yang akan datang,” ujar Ali Farkhan yang juga Redaktur Senior Miraj News Agency (MINA).

Baca Juga: RISKA Ajak Sisterfillah Semangat Hadapi Ujian Hidup

Kalau dalam manajemen organisasi ada perencanaan, pengorganisasin, pelaksanaan hingga pengawasan dan akhirnya penilaian atau evaluasi, lanjutnya.

“Semua itu kita lakukan agar kualitas hidup kita, terutama kadar Iman dan Islam kita akan berkembang terus menuju ke arah yang benar dan lurus di bawah naungan ridha dan ampunan Allah. Agar hidup terus berprestasi,” ujarnya.

Bahkan dengan muhasabah inilah dapat mengetahui hakikat dan persoalan diri secara pasti di hadapan Allah, amal apa yang sudah lakukan seiring bertambahnya kapasitas rezki yang Allah karuniakan kita sebagai bekal menuju perjalanan hari esok, akhirat, yang amat panjang dan pasti.

Kembali pada Al-Quran

Baca Juga: Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Wacanakan Dewan Pertahanan Nasional

Pada bagian lain dalam khutbahnya, Ali Farkhan Tsani, mengatakan, Dienul Islam itu juga merupakanilmu, sedangkan ilmu tidak akan didapat kecuali dengan belajar dan mempelajarinya. Semuanya secara global dan universal tercakup dalam kitab suci Al-Quran, sebagai penawar dan kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya.

Ia juga mengutip Al-Quran Surat Al-Isra ayat 82, “Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian.”

Karenanya, tegasnya, umat Islam jika ingin meraih kejayaannya, harus kembali pada pelaksanaan Al-Quran dan As-Sunnah sebagai pedoman hidup.

Ia menyampaikan rasa syukurnya, saat ini banyak anak usia menengah sudah hafidz Al-Quran, ribuan ma’had dan rumah tahfidz ada di mana-mana.

Baca Juga: Guru Supriyani Divonis Bebas atas Kasus Aniaya Siswa

“Insya-Allah 20 tahun mendatang, mereka akan tampil sebagai dokter, ekonom, pegawai, pejabat, dan berbagai posisi yang hafidz Quran. Sehingga tersebar rahmat kasih sayang Allah,” lanjutnya.

Ini bagian dari cinta kepad Allah, cinta pada akhirat, bagian dari makna hijrah 1439.

Pada bagian lain, ia menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan umat Islam dalam juang menegakkan kalimatullah.

“Kunci utama dari perjuangan umat Islam sedunia, adalah bersatru secara terpimpin dalam satu Jama’ah, dan menjauhi pertikaian dan perpecahan,” ujarnya.

Baca Juga: Menteri Abdul Mu’ti: Guru Agen Peradaban

Umat Islam seluruhnya satu saudara, maka jika ada pihak-pihak yang bertikai, hendaknya diislahkan karena Allah, lanjutnya, menyebut Surat Al-Hujurat ayat 10.

“Saling mempersaudarakan, ini adalah bagian penting dari makna hijrah Nabi dari makkah ke Madinah, hingga menjadi kekuatan,” katanya.

Pada bagian akhir khutbah, ia mengharapkan agar momentum Tahun Baru Islam ini dapat menghijrahkan diri dari keburukan menuju kebaikan, dari kecintaan berlebihan pada dunia menuju cinta akhirat, dari kemalasan ibadah menuju khusyu, dari pertikaian menuju persatuan dan dari kemaksiatan menuju amal shalih.

Juga waktu yang baik untuk terus meningkatkan spirit dan semangat belajar, belajar dan belajar mendalami nila-nilai mulia ajaran Al-Islam. (L/R03/RS2)

Baca Juga: Jelang Pencoblosan, Calon Wabup Ciamis Meninggal Dunia

Miraj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Khutbah Jumat
Khutbah Jumat
Khutbah Jumat
Tausiyah
Tausiyah
Breaking News