Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masuknya Rohingya Buat Ekonomi Bangladesh Buruk

Rudi Hendrik - Jumat, 29 September 2017 - 12:39 WIB

Jumat, 29 September 2017 - 12:39 WIB

285 Views

Pengungsi Rohingya. (Foto: Syed Zakir Hossain/Dhaka Tribune)

Pengungsi Rohingya. (Foto: Syed Zakir Hossain/Dhaka Tribune)

Dhaka, MINA – Sejumlah pakar dan pengamat ekonomi menilai, Bangladesh akan menghadapi banyak dampak buruk jika pengungsi Rohingya yang baru tiba dari Negara Bagian Rakhine, Myanmar tidak segera dipulangkan.

Efek yang merugikan diperkirakan mencakup kenaikan harga pangan dan transportasi lokal, kekurangan pangan, dan menurunnya sektor pariwisata, seiring meningkatnya tekanan pada sumber daya alam dan berbagai masalah sosial di negara itu.

Mantan penasihat keuangan pemerintah, Mirza Azizul Islam, mengatakan, intensitas ini akan lebih terlihat saat arus bantuan internasional berkurang. Jika krisis tidak segera diatasi, maka sejumlah besar uang, makanan dan sumber daya alam perlu dibelanjakan untuk membiayai pengungsi Rohingya.

“Ekonomi kita akan terpengaruh buruk, bahan makanan dan bahan rumah tangga mengalami kenaikan harga,” katanya kepada Dhaka Tribune yang dikutip MINA.

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

Dia mengatakan alokasi anggaran FY2017-18 kemungkinan akan gagal, karena diselesaikan tanpa mempertimbangkan masuknya gelombang pengungsi Rohingya terbaru. Pemerintah akan terus menghabiskan banyak uang untuk memberi makan dan melindungi para pengungsi.

“Harga hampir semuanya meningkat dalam dua pekan terakhir, karena permintaan yang lebih tinggi menyusul masuknya Rohingya,” kata Shamsul Alam, warga Balukhali.

Pada Senin (25/9) lalu di Ukhiya, salah satu pusat kamp pengungsi, bawang dijual dengan harga Tk60 per kg dan kentang Tk40 per kg, dibandingkan di Dhaka Tk45 untuk bawang dan kentang Tk25.

Namun, para pedagang mengklaim, harga telah naik karena biaya transportasi yang lebih tinggi dan kenaikan harga di level pemasok.

Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri

“Biaya transportasi di sini sudah hampir dua kali lipat,” kata Shamsul.

Menurut PBB, sekitar 480.000 pengungsi Rohingya telah memasuki Bangladesh untuk berlindung sejak kekerasan pecah di Rakhine, Myanmar pada 25 Agustus. (T/RI-1/R01)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

Rekomendasi untuk Anda