Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MASYARAKAT AMERIKA KURANG PERCAYA PADA PEMERINTAHNYA

Septia Eka Putri - Selasa, 7 Oktober 2014 - 02:51 WIB

Selasa, 7 Oktober 2014 - 02:51 WIB

491 Views ㅤ

Foto : Press TV
Foto : Press TV

Foto : Press TV/Mirajnews.com

Sidney, 13 Dzul hijjah 1435/7 Oktober 2014 (MINA) – Masyarakat Amerika Serikat merasa kurang percaya diri karena merasa tidak yakin Pemerintah negara itu dapat meminimalkan ancaman serangan teroris.

Hasil jajak pendapat terbaru Associated Press-GfK yang dirilis Ahad, juga menunjukkan kegelisahan yang meluas pada seluruh masyarakat AS tentang masalah ekonomi dan sosial negara di atas masalah politik. Press Tv melaporkan, seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin.

Survei AP-GfK menemukan, 37 persen rakyat Amerika kurang percaya  pada kemampuan pemerintah meminimalkan ancaman serangan teroris, sementara 63 persen adalah “sama sekali tidak yakin” pemerintah memiliki kemampuan mengurangi penembakan massal yang terus marak di negara itu.

Selanjutnya jajak pendapat itu menyimpulkan, 58 persen warga AS berpikir Pemerintahan Obama tidak bisa memadamkan ketegangan rasial setelah kasus penembakan seorang remaja Afrika-Amerika oleh seorang polisi kulit putih di Ferguson, Missouri.

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris

Selain itu, ada ketidakpastian luas tentang masa depan ekonomi dan pengangguran.

Ketika dalam jajak pendapat ditanya tentang ketidakpastian ekonomi dan pasar kerja yang tidak stabil, maka masing-masing 55 persen dan 51 persen menyatakan Washington hanya punya sedikit kemampuan untuk memperbaikinya.

“Saya pikir apa yang terjadi  di Amerika adalah sesuatu hal yang tidak baik,” kata Joe Teasdale, 59, yang tinggal di Wisconsin dan bekerja sebagai asisten teknik di sebuah kasino.

“Ini adalah pertama kalinya saya merasa tidak aman di negara saya sendiri, terutama setelah pemancungan di Oklahoma,” kata Jan Thomas, 75, dari Stevensville, Montana. (T/P007/P2)

Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Amerika
Palestina
Kolom