Dhaka, MINA – Ribuan orang Bangladesh mengadakan unjuk rasa di ibu kota Dhaka, Bangladesh pada Jumat (22/4) untuk memprotes pembakaran Al-Quran di Swedia dan agresi Israel terhadap Muslim Palestina.
Demonstran berbaris mengibarkan bendera Islami Andolan Bangladesh, salah satu partai politik Islam terbesar di negara itu, demikian Anadolu Agency, Sabtu (23/4).
Mereka membawa spanduk dan atribut warna warni serta menyerukan semua orang yang cinta damai dan pemimpin dunia untuk berbicara menentang kampanye anti-Muslim yang berlaku di berbagai belahan dunia.
Pemimpin Islami Andolan Bangladesh, Mufti Syed Mohammad Rezaul dalam orasinya mendesak negara-negara Muslim dan platform besar Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk memainkan peran yang efektif melawan Israel dan propaganda Islamofobia lainnya di berbagai negara.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
“Ini permintaan tulus kami kepada OKI serta PBB dan para pemimpin global lainnya untuk tidak mendiskriminasi umat Islam dan tidak mencemarkan Al-Quran yang merupakan kitab yang paling dihormati bagi jutaan Muslim di seluruh dunia,” kata Mufti Syed Mohammad Rezaul.
Dia mengatakan Swedia adalah negara yang sangat beradab dan tindakan kebencian membakar kitab suci dari sebuah komunitas di negara itu sangat “disayangkan.”
Sebelumnya, Kamis lalu, Rasmus Paludan, seorang politisi Denmark-Swedia dan pemimpin partai sayap kanan Stram Kurs (Garis Keras), dilaporkan membakar salinan Alquran di kota selatan Linkoping.
Pada orasi juga mendesak mereka yang gemar menyebarkan pidato Islamofobia untuk membaca Al-Quran di mana mereka akan menemukan kitab suci umat Islam yang menghormati Musa dan Yesus Kristus, yang masing-masing orang Yahudi dan Kristen anggap sebagai nabi suci mereka.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
Merujuk pada suara keras PBB dan negara-negara besar terhadap pelanggaran HAM di Ukraina, pembicara mengkritik entitas yang sama, namun tidak aktif saat melawan penindasan yang terjadi terhadap umat Islam.
Sebelumnya, pernyataan kementerian luar negeri yang dikeluarkan pada Rabu (20/4), Pemerintah Bangladesh mengutuk pembakaran Al-Quran di Swedia dan agresi terhadap Palestina.
“Bangladesh mengutuk keras tindakan pembakaran Al-Quran oleh kelompok ekstremis sayap kanan di beberapa kota di Swedia. Bangladesh menyatakan keprihatinan atas kerusuhan berikutnya dan protes kekerasan yang menyebabkan korban di antara warga sipil dan personel penegak hukum, ”menurut pernyataan kementerian luar negeri Bangladesh.
Dalam pernyataan terpisah yang dikeluarkan Senin, pemerintah mengatakan: “Bangladesh mengungkapkan keprihatinan mendalam atas pelanggaran norma-norma sipil dasar, hukum hak asasi manusia internasional dan kesepakatan internasional oleh pasukan Israel yang telah mengundang simpati jutaan orang tertindas di seluruh dunia.” (T/R5/P2)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka
Mi’raj News Agency (MINA)