Jakarta, MINA – Meski penurunan terjadi pada angka kesakitan dan kematian Gagal Ginjal Akut Pada Anak (GGAPA), masyarakat diimbau agar lebih meningkatkan kewaspadaan dan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Penurunan terjadi terutama sejak dikeluarkannya Surat Edaran Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan pada tanggal 18 Okober 2022 yang untuk sementara menghentikan penggunaan obat sirop kepada seluruh Dinas Kesehatan, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dan Organisasi Profesi Kesehatan.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr. Dwi Oktavia Tatri Lestari Handayani, M.Epid. menyampaikan kepada para orang tua, jika menemukan anak terutama yang masih berusia balita mengalami keluhan demam, maka sebelum memberikan obat penurun panas, orang tua juga dapat mencoba menurunkan demam dengan memberikan kompres air hangat.
“Tatalaksana awal demam pada anak yang dapat dilakukan orang tua di rumah antara lain dengan memberikan kebutuhan cairan yang cukup, terapkan pola hidup sehat, konsumsi makanan lengkap dengan gizi seimbang, dan hindari konsumsi obat-obatan
golongan obat keras terbatas tanpa resep dokter,” kata Dwi Oktavia pada Media Workshop bertajuk “Kenali Gagal Ginjal Akut” di Prodia Tower, Jakarta, Selasa (8/11).
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Agenda yang digelar Prodia Widyahusada (PRDA) bersama Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta ini dalam menyikapi penyakit gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak belakangan ini, menjadi isu hangat dan meningkatkan kewaspadaan di tingkat nasional.
Dwi Oktavia juga mengimbau jika anak mengalami sakit segera ke dokter dan sementara ini hindari penggunaan obat sediaan sirup atau tetes.
Orang tua juga perlu memantau jumlah dan frekuensi buang air kecil anak yang sedang mengalami sakit. Jika anak mengalami penurunan jumlah air seni dalam 24 jam atau bahkan jika sama sekali tidak buang air kecil (anuria) dalam 12 jam, segera datang ke rumah sakit terdekat untuk diberikan pengobatan lebih lanjut.
“Jangan tunggu sampai anak mengalami kondisi darurat seperti badan bengkak, kesadaran menurun, dan sesak nafas,” ujarnya.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Maraknya isu obat konsumsi anak yang dilarang serta tindakan pencegahan yang rancu, membuat sebagian besar masyarakat resah dan memunculkan tanda tanya besar mengenai gejala klinis yang ditunjukkan, tindakan pencegahan yang perlu dilakukan, serta kesiapsiagaan orang tua, khususnya, dalam penanganan penyakit ini dalam lingkup rumah tangga.
Di sisi lain, beredarnya disinformasi terkait penyakit gagal ginjal akut pada anak ini perlu mendapatkan perhatian khusus
agar tidak meluas dan dapat segera diluruskan.
Media Workshop ini diselenggarakan untuk memberikan edukasi terarah kepada masyarakat, melalui rekan-rekan media yang hadir pada acara tersebut serta menyampaikan informasi secara masif kepada masyarakat khususnya orang tua agar dapat menyikapi isu ini dengan baik.
Gelaran Media Workshop ini juga dihadiri Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty , Dokter Spesialis Nefrologi Anak dr. Henny Adriany, Sp.A(K), dan Product Specialist Prodia Matthew Justyn.
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, menyampaikan, seperti yang kita ketahui bersama bahwa penyakit gagal ginjal akut pada anak ini menimbulkan kekhawatiran yang luar biasa bagi para orang tua.
Hingga saat ini, sejumlah kasus masih ditemukan. Di sisi lain, informasi medis mengenai pencegahan dan penanganan terkait penyakit ini juga bermunculan dan berpotensi menjadi disinformasi bahkan hoax di lingkungan masyarakat.
“Oleh karenanya, penting bagi kami sebagai institusi kesehatan, turut mengambil bagian dalam mengedukasi masyarakat dengan menghadirkan narasumber yang tepat.” ujarnya saat membuka acara Media Workshop.
Dia berharap kegiatan Media Workshop ini dapat menambah ilmu dan memberikan wawasan serta informasi yang tepat dan bermanfaat seputar data-data terkini, kiat-kiat, maupun informasi lainnya yang sejatinya dapat mengarahkan dan membantu para orang tua dalam menghadapi isu ini.
Di kesempatan yang sama, dr. Dwi Oktavia Tatri Lestari Handayani, M.Epid., menyampaikan apresiasi kepada Prodia dalam membantu Pemerintah Daerah untuk melakukan edukasi kepada masyarakat terkait isu gagal ginjal akut saat ini.
Hal ini selaras dengan instruksi khusus Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta kepada seluruh Fasilitas Layanan Kesehatan agar secara gencar dan masif melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai Tips Cermat Mengonsumsi Obat, Deteksi, dan Penanganan Sejak Dini terkait gagal ginjal akut, melalui penyuluhan, seminar edukasi/webinar, talkshow interaktif, dan kampanye.
Dia berharap dengan sejumlah informasi dan data yang disampaikan dalam kegiatan ini, kiranya dapat bermanfaat dan diimplementasikan dengan baik agar dapat menyelamatkan banyak nyawa anak-anak di Indonesia.(L/R1/P1)
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
Mi’raj News Agency (MINA)