Masyarakat Kristen Vietnam Tuntut Kompensasi Kehilangan Mata Pencaharian

Foto: Thanh Nien Cong Giao/RFA

Quang Binh, Vietnam, 9 Syawal 1428/4 Juli 2017 (MINA) – Sekitar 1.000 umat Katolik Roma dari sebuah desa di Provinsi Quang Binh, Vietnam, berbaris ke kantor Komite Rakyat setempat pada hari Senin (3/7) untuk melakukan aksi protes.

“Merek menuntut kompensasi atas kehilangan penghidupan yang disebabkan oleh tumpahan limbah beracun yang terjadi di sepanjang pantai tengah negara itu lebih dari setahun yang lalu,” kata seorang pastor yang memmpin proses aksi seperti dilaporkan Radio Free Asia (RFA).

Seperempat dari 4.000 umat gereja di Con Nam di Desa Quang Minh, Kota Badon, Vietnam Tengah, meminta pemerintah daerah untuk membayar kerugian yang mereka derita dari tumpahan yang mencemari garis pantai sepanjang 125 mil di sepanjang empat provinsi pesisir, termasuk Quang Binh, Pastor Truong Van Thuc mengatakan.

Bencana lingkungan pada 6 April 2016, menyebabkan sekitar 115 ton ikan mati dan mengakibatkan nelayan serta pekerja industri pariwisata menganggur.

Dua bulan kemudian, perusahaan Formosa Plastics Group mengakui bahwa pihaknya bertanggung jawab atas tumpahan bahan kimia dari pabrik baja masif yang terletak di pelabuhan air dalam di Distrik Ky Anh, Provinsi Ha Tinh.

Perusahaan secara sukarela membayar US$500 juta (Rp6,6 triliun) untuk membersihkan dan mengkompensasi orang-orang yang terkena dampak tumpahan tersebut.

Namun pembayaran dana oleh pemerintah Vietnam yang lamban dan tidak merata telah mendorong demonstrasi yang terus berlangsung lebih dari setahun setelah bencana tersebut terjadi.

“Kami berada di daerah yang telah terkena dampak Formosa,” ujar Thuc, yang mengurus gereja Con Nam kepada RFA.

“Menurut keputusan pemerintah No. 1880, ada tujuh kategori pekerjaan dalam daftar kompensasi, dan di daerah ini orang-orang yang menangkap kepiting dan siput berhak mendapatkan kompensasi,” kata dia.

Thuc mengungkapkan selama demonstrasi di luar kantor Komite Rakyat, para pejabat menghindari massa karena tidak ada yang mau menanggapi tuntutan mereka secara langsung. (R11/P1)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Syauqi S

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.