Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MASYARAKAT SALAFI DI BOSNIA BANTAH HUBUNGAN DENGAN ISIS

Rudi Hendrik - Rabu, 4 Maret 2015 - 06:42 WIB

Rabu, 4 Maret 2015 - 06:42 WIB

594 Views

SALAFI BOSNIA
Masyarakat Muslim Bosnia berpaham salafi membantah terkait dengan ISIS. (Foto: AA)

SALAFI-BOSNIA-300x204.jpg" alt="Masyarakat Muslim Bosnia berpaham salafi membantah terkait dengan ISIS. (Foto: AA)" width="300" height="204" /> Masyarakat Muslim Bosnia berpaham salafi membantah terkait dengan ISIS. (Foto: AA)

Brcko, Bosnia dan Herzegovina, 13 Jumadil Awwal 1436/4 Maret 2015 (MINA) – Komunitas Muslim berpaham salafi di desa Upper Maoca di timur laut Bosnia, membantah tuduhan yang menyebut mereka terhubung dengan Islamic State atau ISIS.

Upper Maoca yang terletak 25 kilometer dari kota Brcko dengan populasi sekitar 220 jiwa, dituding menjadi pusat perekrutan pejuang yang ingin bertempur di Irak dan Suriah untuk mendukung ISIS.

Tapi banyak warga desa mengatakan kepada Anadolu Agency mereka menolak gagasan itu, dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Siapapun mengetahui Maoca tidak memiliki bandara, stasiun bus, stasiun kereta api atau pelabuhan. Keajaiban jenis apa orang akan terbang dari Maoca ke Suriah?” ujar warga desa, Mersed Cekic.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

“Mungkin orang telah salah informasi dari media,” katanya.

Sebuah kekuatan polisi khusus menyerbu desa pada 5 Februari setelah TV pemerintah menayangkan sebuah video yang menunjukkan bendera dan lambang ISIS terdapat di salah satu rumah penduduk.

“Kami tidak memiliki hubungan dengan Suriah dan Irak, kecuali mereka adalah saudara kami dalam Islam dan kami berdoa kepada Tuhan untuk kondisi mereka yang terbaik,” bantah warga desa lainnya, Edis Bosnic.

Hajrudin Ribic dari Upper Maoca mengatakan, ia tidak memiliki informasi tentang orang-orang yang diduga melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak.

Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel

“Saya tidak memiliki informasi kejadian di Suriah dan Irak. Informasi yang tersedia di media, bagi saya, tidak kredibel karena saya tidak percaya laporan itu sama sekali, atau yang dipublikasikan di televisi atau online,” kata Ribic.

Cekic mengatakan, penduduk desa Upper Maoca tidak memiliki televisi di rumahnya.

“Itulah sebabnya saya tidak punya TV. Pendapat kami, menurut Islam, itu adalah setan di rumah. Kenapa? Karena anak-anak dan orang dewasa akan menemukan konten yang tidak bermoral di dalamnya,” ujar Cekic.

“Pada dasarnya, Islam melarang kehidupan yang buruk, melarang kehidupan vulgar. Hal ini diketahui dalam Syariah apa yang Allah telah larang, dan kami melestarikannya. Kami mencoba untuk tetap di rumah bersama keluarga kami. Dan salah satu setan ini adalah televisi,” kata Cekic.

Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas

Penduduk desa lain, Elvis Nukic, mengatakan bendera yang ditampilkan pada TV sengaja dipasang.

“Kami tidak mewakili pandangan ekstrim. Saya pikir itu dipasang oleh orang-orang yang tidak tinggal bersama kami. Mereka memasang lambang dan bendera. Kami tidak ada hubungannya dengan itu,” kata Nukic. (T/P001/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Eropa
Eropa
Timur Tengah
Internasional
Internasional
Internasional