Ramallah, MINA – Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) Rabu (1/4) meluncurkan petisi yang menyerukan intervensi internasional untuk pembebasan tahanan Palestina dari penjara Israel karena kekhawatiran penyebaran virus corona.
PPS dan beberapa lembaga lainnya ikut meluncurkan petisi yang menyerukan pembebasan segera lebih dari 1.000 tahanan Palestina, termasuk tahanan lanjut usia, wanita, anak-anak dan sekitar 35 lainnya yang menderita penyakit kritis.
“Kami khawatir karena tidak adanya langkah-langkah kesehatan dari Departemen Penjara Israel untuk melindungi tahanan dari pandemi,” ujarnya, pada Kantor Berita WAFA.
PPS mengecam Departemen Penjara Israel yang tidak mengambil tindakan konkret melindungi tahanan terhadap risiko corona, seperti membiarkan padatnya penghuni penjara, menghentikan kunjungan keluarga dan melarang masuk pengacara.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
“Ini juga tampak dalam kegagalan mensterilkan penjara dan tersendatnya kebutuhan kebersihan, seperti deterjen, sterilisasi, dan desinfektan,” pernyataan PPS.
Di antara tuntutan petisi adalah mendesak Komite Palang Merah Internasional untuk menambah jumlah stafnya mengingat kurangnya jumlah mereka di wilayah pendudukan.
Laporan menyebutkn, tahanan warga Palestin sejumlah 5.000 warga, termasuk 180 anak-anak, 700 pasien, 41 wanita dan puluhan anak-anak dan tahanan lansia, di 23 penjara dan pusat penahanan Israel.
PPS juga mengecam penahanan administratif Israel terhadap warga Palestina tanpa dakwaan atau persidangan. Waktu penahanannya dapat diperpanjang dengan sewenang-wenang, biasanya berkisar antara tiga hingga enam bulan tanpa bukti dan pengacara tahanan pun dilarang melihat. (T/RS2/P1)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)