Bekasi, MINA – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Masyumi Kota Bekasi, menggelar daurah perdana pada Sabtu-Ahad 6-7 Agustus 2022 mendatang di Islamic Centre Bekasi, Ahad (24/7).
Ketua Masyumi DPD Kota Bekasi, Oscar Zaghlul Pasha mengatakan, acara daurah tersebut mengangkat tema “Membangun Negeri Bersama Masyumi”. Karena itu, para kader Masyumi mengadakan aksi sosial seperti mendirikan Dapur Masyumi di sejumlah titik dan menjual sembako murah terutama minyak goreng dalam kemasan.
“Aksi sosial ini bertujuan untuk mendukung daurah dalam menjaring simpatisan, anggota bahkan kader Masyumi agar kembali ke rumah besar Masyumi,” imbuhnya.
Katanya, daurah itu bisa diartikan sebagai training atau memperkenalkan visi dan misi partai kepada masyarakat luas sehingga Masyumi kembali mendapat tempat di hati rakyat.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Diprediksi Turun Hujan Senin Sore Ini
Sementara itu, Ketua Panitia Daurah I Masyumi DPD Kota Bekasi, Turyadi mengatakan, para pemateri yang bakal mengisi acara daurah terdiri dari sejumlah petinggi partai di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) di antaranya, Ketua Majelis Syuro Dr Abdullah Hehamahua, Ketua Umum Dr Ahmad Yani, SH, MH, Sekretaris Majelis Syuro Dr Abbas Thaha, dan Sekjen Assoc Prof. Dr TB Massa Djafar.
Di antara pemateri akan menyajikan sejarah partai yang terbagi dalam tiga fase, sebagai upaya meluruskan pandangan yang keliru mengenai pembubaran partai Masyumi.
Sebab sebaliknya, sejarah mencatat Masyumi tidak pernah dibubarkan melainkan membubarkan diri. Materi lain mengenai visi dan misi, anggaran dasar, anggaran rumah tangga termasuk akan disinggung mengenai pendanaan partai secara tegas dan lugas.
Saat disinggung mengenai tema “Membangun Negeri Bersama Masyumi” Turyadi menegaskan tema tersebut memiliki makna yang luas. Ambil contoh tema tadi bisa bermakna recoveri alias pemulihan, mengingat Indonesia kekinian sedang luluh lantak bahkan dalam kondisi yang cukup mengkhawatirkan.
Baca Juga: Syaikh El-Awaisi: Menyebut-Nyebut Baitul Maqdis Sebagai Tanda Cinta Terhadap Rasulullah
Ia juga menyontohkan, buruknya perekonomian nasional dari waktu ke waktu, jungkir baliknya penegakan hukum yang cenderung menjadi alat kekuasaan dan kondisi politik yang kian menjauh dari semangat demokrasi.
“Membangun” juga bisa dimaknai sebagai rasa keinginan untuk merdeka yang sebenar-benarnya, bukan sebaliknya hanya terjebak dalam jargon politik penguasa,” ujarnya.
Peserta daurah terbuka untuk masyarakat luas terutama yang bersedia bergabung dalam Masyumi baik sebagai simpatisan, anggota maupun kader. (R/R4/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam