London, 15 Rabi’ul Awwal 1435/17 Januari 2014 (MINA) – Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) berdasarkan dokumen yang baru diirlis, telah mengumpulkan sekitar 200 juta pesan teks per hari dari seluruh dunia tanpa surat perintah.
Berdasarkan dokumen yang diungkapkan oleh pembocor NSA, Edward Snowden, Guardian di Inggris melaporkan Kamis (16/1), database digunakan untuk menyalin informasi identitas pelaku SMS, lokasi, jaringan kontak, dan rincian kartu kredit, demikian dilaporkan oleh Harian Guardian yang dikutip Mi’raj News (MINA(, Jumat.
Penumpulan informasi pesan SMS oleh agen mata-mata disebut ‘dishfire’
Dalam dokumen rahasia 2011, NSA menyebut pesan teks SMS sebagai “tambang emas untuk eksploitasi”.
Baca Juga: Presiden Venezuela: Bungkamnya PBB terhadap Gaza adalah Konspirasi dan Pengecut
Program Dishfire dilaporkan telah berhasil menjaring rata-rata 194 juta pesan teks per hari selama April 2011.
Dokumen lain menyebutkan, konten tentang pesan dikombinasikan dengan peringatan otomatis untuk jelajah jaringan internasional atau panggilan tak terjawab sebagai “permata analitik”.
Setelah mengumpulkan teks, program NSA memilih melakukan analisis otomatis dari jutaan pesan untuk menggali rincian tentang rencana perjalanan orang, transaksi keuangan dan data lainnya.
Menurut dokumen itu juga, Pusat Komunikasi Pemerintah (GCHQ, juga memanfaatkan database NSA untuk mencari metadata dari komunikasi milik warga di Inggris.
Baca Juga: Protes Agresi Israel di Gaza, Mahasiswa Tutup Perpustakaan Universitas New York
Sementara itu, juru bicara NSA mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa anggapan bahwa setiap pengumpulan data oleh lembaga merupakan “kesewenang-wenangan tak terbatas” tidak beralasan, karena kemampuan lembaga hanya diarahkan pada “target intelijen asing yang valid” dan dibawah perlindungan hukum yang ketat.
Pengungkapan terbaru dokumen tersebut diperkirakan dapat memicu tekanan global terhadap Presiden Amerika Serikat Barack Obama, sementara Presiden Obama direncanakan akan mengusulkan serangkaian perubahan terhadap program mata-mata NSA dalam pidatonya di Departemen Kehakiman hari ini, demikian Press TV yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA). (T/P09).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan