Karawang, MINA – Upaya memperkuat sektor pertanian Indonesia memasuki babak baru saat Yayasan Masyarakat Taawun Indonesia (MATAIN) menjajaki kemitraan strategis dengan Taiwan Technical Mission (TTM). Inisiatif tersebut ditandai dengan kunjungan pengurus MATAIN ke lahan percontohan dan greenhouse TTM di Karawang, Jawa Barat, Kamis (10/7), membuka peluang kerja sama dalam pelatihan petani dan pengembangan akses pasar yang lebih luas.
Nuruddin, Pembina MATAIN yang turut hadir bersama Pemimpin Umum Kantor Berita MINA Arief Rahman, menegaskan pentingnya sinergi lintas negara untuk memperkuat kapasitas petani lokal, khususnya yang berbasis pesantren.
“Kami melihat model yang dikembangkan TTM sangat relevan untuk diterapkan di berbagai daerah di Indonesia,” ujarnya.
Po-Yuan Pan, Tenaga Ahli TTM Karawang, mengungkapkan bahwa organisasi mereka telah berpengalaman lebih dari 48 tahun mendampingi sektor pertanian di Indonesia, mulai dari Bali, Jawa, Sulawesi, hingga Sumatera.
Baca Juga: Peran BAPPEBTI Jamin Keamanan Broker Forex di Indonesia
Sejak 2019, TTM Karawang meluncurkan proyek pemasaran sayuran dan buah yang kini telah menembus jaringan supermarket premium di Jakarta.
Fokus program TTM mencakup perencanaan pusat sayuran, pembinaan petani, hingga analisis kebutuhan pasar. Hasilnya, pendapatan petani lokal dilaporkan meningkat hingga 70 persen melalui pelatihan intensif dalam teknik budidaya modern dan strategi pemasaran.
“Kami berkomitmen memperluas kerja sama dengan pemerintah daerah dan komunitas petani agar tercipta lebih banyak saluran distribusi yang menguntungkan petani lokal, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi pedesaan,” kata Po-Yuan Pan.
Kolaborasi yang tengah dijajaki ini diharapkan menjadi salah satu solusi memperkuat ketahanan pangan nasional di tengah tantangan global, sembari membuka peluang bagi petani Indonesia untuk merambah pasar yang lebih kompetitif.[]
Baca Juga: Sedang Sibuk dan Tak Sempat Belanja Bulanan? Ini Daftar Belanjaan yang Bisa Anda Beli di E-Commerce!
Mi’raj News Agency (MINA)