Serang, Banten – Segenap keluarga besar Ormas Mathla’ul Anwar di seluruh Tanah Air berduka cita atas meninggalnya Tengku Zulkarnaen pada Senin 10 Mei 2021 atau 29 Ramadhan 1443 H di Rumah Sakit Tabrani, Pekanbaru, Provinsi Riau.
“Untuk dan atas nama keluarga besar Mathla’ul Anwar, kami merasa kehilangan dan mengucapkan ‘Innalillaahi wainna ilaihi rooji’uun’,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) KH Embay Mulya Syarif dalam pernyataan resmi di Serang, Banten, Selasa (11/5).
Ketua Umum PBMA lebih lanjut mengucapkan terimakasih atas kontribusi dan pengabdian almarhum di Mathla’ul Anwar serta mendoakan semoga Allah SWT menempatkan almarhum di tempat yang mulia dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan.
Disebutkan pula bahwa almarhum KH Tengku Zulkarnaen dalam organisasi Mathla’ul Anwar mendapatkan amanah sebagai Wakil Ketua Majelis Fatwa selama masa bakti 2015-2020.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Tugas Majelis Fatwa adalah mengeluarkan fatwa tentang permasalahan yang dihadapi oleh ummat Islam sehingga bisa dijadikan rujukan hukum, bukan saja bagi warga Mathla’ul Anwar, tetapi juga untuk ummat Islam pada umumnya.
Almarhum juga mendapatkan amanah sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2015-2020. Sebagai seorang mubalig, almarhum berperan besar dalam pengembangan dakwah Islam di Indonesia.
Almarhum terakhir kali berada dalam kebersamaan dengan keluarga besar Mathla’ul Anwar pada Muktamar ke-20 Ormas tersebut di Megamendung, Bogor, Jawa Barat pada 1 – 3 April 2021. Muktamar tersebut dibuka oleh Presiden Jokowi dan ditutup oleh Wapres KH Ma’ruf Amin secara virtual.
Mathla’ul Anwar itu sendiri didirikan pada 10 Ramadhan 1334 Hijriah atau 10 Juli 1916 oleh KH E Mohammad Yasin, KH Tb Mohammad Sholeh, dan KH Mas Abdurrahman serta dibantu oleh sejumlah ulama dan tokoh masyarakat di daerah Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Ormas tersebut didirikan berselang empat tahun setelah berdirinya Muhammadiyah serta sepuluh tahun lebih awal dibanding Nahdlatul Ulama (NU). Muhammadiyah dirikan pada 18 Nopember 1912 di Kauman Yogyakarta oleh KH Ahmad Dahlan dan NU pada 31 Januari 1926 di Surabaya Jawa Timur oleh KH Hasyim Asy’ari.
Mathla’ul Anwar yang telah memiliki perwakilan di semua provinsi dan di beberapa negara sahabat itu selama ini mengelola ribuan lembaga pendidikan dari tingkat dasar, menengah, hingga perguruan tinggi, bukan hanya di Provinsi Banten, tetapi juga di beberapa provinsi lainnya di Indonesia.
Adapun perguruan tinggi yang dikelolanya adalah Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA). UNMA yang berlokasi di Cikaliung Pandeglang itu dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi swasta favorit di Provinsi Banten.(R/R1/P2)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Mi’raj News Agency (MINA)