Washington, MINA – Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), menyatakan negaranya bersedia menjalin kembali hubungan diplomatik dengan Israel melalui Abraham Accords, dengan satu syarat utama: terciptanya “jalan yang jelas” menuju palestina/">negara Palestina.
Dalam pernyataan saat bertemu Presiden AS Donald Trump, MBS menegaskan bahwa normalisasi hubungan tidak bisa dilakukan tanpa jaminan kemerdekaan Palestina sebagai prasyarat yang tak bisa dinegosiasikan. Al-Jazeera melaporkan, Rabu (19/11).
Ia menyebut bahwa Riyadh menginginkan perdamaian dengan Israel, namun hanya jika roadmap dua negara (two-state solution) benar-benar diimplementasikan.
Sejak beberapa tahun terakhir, wacana normalisasi hubungan Arab Saudi dengan Israel terus mencuat seiring dinamika politik kawasan pasca lahirnya Abraham Accords yang melibatkan sejumlah negara Arab. Meski demikian,
Baca Juga: Sebelas Pengungsi di Lebanon Tewas dalam Pembantaian Israel di Kamp Ain al-Hilweh
Riyadh secara konsisten menegaskan bahwa normalisasi tidak dapat dipisahkan dari solusi dua negara dan pengakuan terhadap hak-hak rakyat Palestina, sebagaimana tercantum dalam Inisiatif Damai Arab 2002 yang masih menjadi rujukan utama kebijakan luar negeri kerajaan.
Di sisi lain, proses damai Israel-Palestina terus mengalami kebuntuan akibat perluasan permukiman ilegal, blokade Gaza, dan meningkatnya ketegangan di Tepi Barat.
Kondisi ini membuat posisi negara-negara Arab, termasuk Arab Saudi, semakin strategis dalam menentukan arah diplomasi regional. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PBB: Pasukan UNIFIL di Lebanon Hadapi Ancaman Serius
















Mina Indonesia
Mina Arabic