MCEBI Muhammadiyah Aisyiyah Perluas Kerjasama Jaringan Inkubator Wirausaha

Pertemuan Muhammadiyah Center for Entrepreneurship and Business Incubator (MCEBI) Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) dengan Badan Otorita Borobudur (BOB) Kemenparekraf.(Foto: MCEBI)

Jakarta, MINA – Muhammadiyah Center for Entrepreneurship and Business Incubator (MCEBI) Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) memperluas kerjasama dengan Badan Otorita Borobudur (BOB) Kemenparekraf untuk mewujudkan jaringan inkubator wirausaha yang visioner, kreatif-produktif, dan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi Islam.

Tim dari BOB yang dipimpin langsung oleh Dr. Bisma Jatmika, Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melakukan kunjungan ke Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) baru-baru ini, kata Ketua MCEBI Dr. Endang Rudiatin di Jakarta, Senin (10/6).

“Kunjungan tim dari BOB berlangsung pada 22 Mei dan 7 Juli 2024 dan kami membahas berbagai hal untuk jalin kerjasama,” kata Endang.

MCEBI merupakan sebuah lembaga inkubasi bisnis dan kewirausahaan bagi mahasiswa yang didirikan oleh 30 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia pada 2 Februari 2022.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno meresmikan peluncuran MCEBI di rumah dinasnya di Jakarta.

MCEBI dalam kedudukannya di PP Muhammadiyah berada di bawah koordinasi Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Dikti Litbang).

BOB merupakan Pengelola Kawasan Pariwisata Borobudur. Tujuan utama BOB adalah mengoptimalkan pengelolaan, pengembangan, dan pembangunan Kawasan Borobudur secara terkoordinasi, sistematis, terarah, dan terpadu.

BOB juga mengkoordinasikan pengembangan pariwisata di tiga kawasan, yaitu Solo-Sangiran, Semarang-Karimun Jawa, dan Borobudur-Yogyakarta.

Dalam diskusi dengan MCEBI, BOB menunjukkan ketertarikan terhadap model inkubasi bisnis yang dilaksanakan MCEBI.

Salah satunya dalam bentuk Studentpreneur Bootcamp di area wisata Bukit Menoreh Glamping Kulonprogo, Yogyakarta, pada 26 dan 27 Mei 2023.

BOB ingin menerapkan model serupa untuk pelaku ekonomi kreatif di wilayah Borobudur, dengan fokus utama meningkatkan kualitas produk ekonomi kreatif di 14 desa wisata yang tersebar di lima kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Lebih jauh Endang mengatakan pertemuan itu menghasilkan kesepakatan antara MCEBI dan BOB untuk membangun kolaborasi dalam menjalankan cetak biru inkubasi wirausaha terintegrasi mahasiswa dan pelaku ekonomi kreatif di 14 desa wisata Jawa Tengah.

Tim MCEBI dan BOB juga melakukan diskusi terkait implementasi kerjasama dalam bentuk promosi produk dan rangkaian lanjutan proses inkubasi bisnis lainnya di kampus-kampus PTMA.

Kegiatan Studentpreneur Bootcamp pertama kali digelar dengan Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMPWR) sebagai tuan rumah. Untuk tahun 2024 bootcamp akan kembali digelar dengan host dari Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus).

MCEBI telah menghasilkan ekspotir kopi yang difasilitasi dalam acara “taste coffee” bersama buyer Filipina di Magelang tahun 2023.

Tahun ini salah satu perwakilan Indonesia dalam Coffee Festival yang dilaksanakan pada 19-21 April 2024 di Helsinki, Finlandia dan 27-28 April di Tallinn, Estonia, ialah Aprilisfiya, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang. Dia meraih predikat terbaik keempat dalam Studentpreneur Bootcamp MCEBI.

Endang yang juga dosen Universitas Muhammadiyah Jakarta, berharap kolaborasi bersama BOB tidak hanya menambah pelaku ekonomi kreatif yang handal, baik dari UMKM maupun kalangan kampus tetapi juga dapat memfasilitasi dalam pelatihan dan pendampingan.

Selain itu juga dibicarakan soal pembiayaan, yang menurut Endang, sering menjadi kendala yang dihadapi pelaku ekonomi kreatif dalam menjalankan pengembangan bisnisnya.

Penarikan dana

Terkait dengan masalah penarikan dana Muhammadiyah dari Bank Syariah Indonesia (BSI) yang beberapa hari belakangan mendapat sorotan media dan khalayak, Endang mengatakan dirinya menyambut baik langkah yang dilakukan PP Muhammadiyah, dan akan menindaklanjuti dengan memindahkan rekening MCEBI dan seluruh pengurus serta tenant-nya ke Bank Muamalat, Bank Bukopin Syari’ah dan Bank Mega Syari’ah.

Ketua MCEBI itu berharap kendala yang dihadapi sebagai nasabah BSI mendapatkan solusinya.

“Pihak perbankan seharusnya memperlakukan Muhammadiyah sebagai nasabah premier yang mendapat layanan, keuntungan, dan hak istimewa,” ujar Endang.

MCEBI yang memiliki jaringan di 32 PTMA dan akan meluas ke 172 PTMA di seluruh Indonesia seyogyanya termasuk kategori nasabah yang memperoleh layanan prioritas dari perbankan mendapatkan kemudahan pembiayaan dengan suku bunga yang lebih rendah, dan mendukung layanan bisnis, termasuk layanan bagi para Studentpreneur dan pelaku ekonomi kreatif binaan PTMA di unit-unit usaha kampus.

“Kesulitan para mahasiswa yang berbisnis dalam pembiayaan diharapkan tidak terulang lagi seperti yang dihadapi Aprilisfiya. Dia hampir tidak dapat ikut festival kopi di Helsinki dan Estonia,” kata Endang.[]

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Widi Kusnadi