Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MDMC Gelar Seminar Bincang-Bincang Bencana Diskusi Bersama Pakar Geologi

Insaf Muarif Gunawan - Sabtu, 24 Agustus 2019 - 00:40 WIB

Sabtu, 24 Agustus 2019 - 00:40 WIB

0 Views

Jakarta, MINA – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) menggelar “Seminar Bincang-Bincang Bencana Diskusi Bersama Pakar Geologi Dan Kebencanaan Indonesia,” bertempat di  Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat,  Jumat (23/8).

Seminar tersebut, dimoderatori oleh Sri Atmaja P. Rosyidi, ST., MSc.Eng., Ph.D., PE dengan thema “Potensi Megathrust di Pulau Jawa, Seberapa Siapkah Kita.”

Para  narasumber adalah  Dr. Nuraini Rahma Hanifa (Peneliti Pusat Studi Gempa Nasional (PUSGEN), Dr. Mudrik R. Daryono (Peneliti Geologi Gempa Bumi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia(LIPI), Feri Irawan (Direktorat Pemberdaya Masyarakat (BNPB) dan Dr. Rahmawati Husein (Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).

Megathrust yang pernah saya alami gempa Jepang 2011. Saat itu saya berada di Ibukota Tokyo, yang jaraknya 400 kilometer dari pusat gempanya,” kata Dr. Nuraini Rahma Hanifa.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Diguyur Hujan Selasa Siang Hingga Sore Ini

Nurani menjelaskan, waktu itu gempanya sangat kuat dan saya berada di Universitas jepang “Alhamdulillah sudah diperkuat,” di ibaratkan di atas kapal yang mengayun, goncangannya sangat kuat dan sangat lama.

Tambahnya, ketika terjadi Megathrust maka kita membutuhkan pegangan agar tidak terjadi yang kita inginkan.

“Apabila terjadi gempa, kita jangan panik, karena panik akan membuat kita hilang kendali,” tegasnya.

Dr. Rahmawati Husein mengatakan, Informasi mengenai potensi gempa megathrust bermagnitudo 8,8 di selatan Pulau Jawa yang dapat memicu tsunami setinggi 20 meter di darat meresahkan warga.

Baca Juga: Ketua MPR RI Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi

MDMC PP Muhammadiyah sebagai lembaga yang bertugas mengkoordinasikan penanggulangan bencana di tingkat Pimpinan Pusat Muhammadiyah menganggap, megathrust  adalah potensi bukan prediksi. “Kkarena itu, warga  harus fokus pada mitigasi,” katanya..

MDMC PP Muhammadiyah melalui berbagai program kesiapsiagaan bencana terus meningkatkan kapasitas masyarakat, baik di rumah, di sekolah, di rumah sakit, dan tempat-tempat umum lainnya.

Rahmawati menjelaskan, peringatan dini dan pendidikan evakuasi mengenai kesiapsiagaan bencana juga perlu diketahui oleh masyarakat. (L/Gun/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: HGN 2024, Mendikdasmen Upayakan Kesejahteraan Guru Lewat Sertifikasi

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Palestina
Indonesia
Indonesia