Al-Quds, MINA – Peringatan tentang upaya Israel untuk mengubah status quo di kompleks Masjid Al-Aqsha mendominasi berita utama halaman depan di harian-harian Arab Palestina pada hari Jumat (18/1).
Al-Quds dan Al-Ayyam melaporkan, otoritas Muslim Palestina di Yerusalem memperingatkan terhadap upaya Israel untuk mengubah status quo di kompleks Masjid Al-Aqsha.
Al-Hayat Al-Jadida juga melaporkan, beberapa tokoh Palestina di Yerusalem yang menyatakan bahwa mereka tidak akan pernah mengizinkan Israel untuk mengubah situs suci di Yerusalem menjadi tempat uji coba untuk pemukim demi keuntungan pemilihan.
Al-Quds menjelaskan bahwa otoritas Muslim Palestina membuat peringatan-peringatan ini setelah polisi dan pemukim Israel memaksa masuk ke Masjid Marwani dan Kubah Sakhrah.
Baca Juga: Dokumenter Palestina “Delayed Retrieval” Raih Penghargaan Film Pendek Terbaik di Italia
Seorang petugas polisi mencoba memasuki Kubah Sakhrah, tapi dihalau oleh penjaga masjid. Sebelum pasukan Israel memberlakukan penutupan di kompleks itu selama beberapa jam.
Menanggapi masalah ini, Al-Ayyam mengungkapkan, Israel sedang bersiap untuk melakukan renovasi dinding barat kompleks Masjid Al-Aqsha setelah penggalian yang merusak fondasinya.
Selain itu, Al-Quds dan Al-Ayyam melaporkan, Utusan AS untuk Timur Tengah Jason Greenblatt menolak laporan media Israel tentang rencana Presiden AS Donald Trump di Timur Tengah, yang dijuluki kesepakatan abad ini, dan ia sebut sebagai tidak akurat.
Media menambahkan bahwa Israel dijadwalkan untuk mengambil keputusan tentang transfer hibah Qatar ke Jalur Gaza.
Baca Juga: Raih Oscar, Sutradara No Other Land Suarakan Perdamaian di Palestina
Lebih jauh, Al-Quds mengatakan bahwa Israel menekan beberapa negara untuk memindahkan kedutaan mereka dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Harian tersebut melaporkan bahwa Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan konsultatif pada hari Senin 21 Januari.
Al-Quds dan Al-Ayyam menyoroti laporan HAM Kelompok B’Tselem Israel tentang pasukan keamanan Israel yang menewaskan 290 warga Palestina pada tahun 2018. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas: Larangan Masuknya Bantuan Kemanusiaan ke Gaza adalah Kejahatan Perang